Mediasiutama.com, Tenggarong – Safari Ramadan yang dilakukan oleh Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rendi Solihin, menyisakan kesan mendalam saat berkunjung ke Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun. Kedatangan Rendi disambut oleh pesut Mahakam, ikan endemik yang menjadi simbol kekayaan alam Kalimantan Timur, yang berenang mengiringi kapal yang ditumpangi.
“Alhamdulillah, pengalaman yang sangat luar biasa, bisa melihat dan disambut pesut Mahakam di Desa Pela,” ungkap Wabup Rendi Solihin dengan penuh antusiasme pada Ahad (24/3/2024).
Selama kunjungan tersebut, Wabup Rendi Solihin tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga meninjau langsung pembangunan infrastruktur yang sedang berlangsung. Kecamatan Kota Bangun, sebagai bagian dari wilayah hulu, mendapat alokasi anggaran terbesar di antara tujuh kecamatan lainnya di Kukar, dengan total anggaran sebesar Rp365 miliar pada 2023.
Fokus utama pembangunan di Kecamatan Kota Bangun adalah infrastruktur jalan dan jembatan, serta fasilitas kesehatan dan pendidikan. “Tahun 2024 ini masih menjadi perhatian, terkait konektivitas jalan dan jembatan. Ada Rp69 miliar yang disiapkan Pemkab Kukar,” jelas Rendi Solihin, menegaskan komitmennya terhadap peningkatan infrastruktur.
Selain infrastruktur, Pemkab Kukar juga menggenjot program pertanian yang mencakup persawahan, perkebunan, peternakan, dan perikanan. “Ini berkaitan dengan ketahanan pangan, terlebih Kukar merupakan wilayah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur, dan sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN),” tambah Rendi Solihin.
Program Kukar Idaman, yang telah mencapai sebagian targetnya, akan terus dilanjutkan di tahun ini. Khusus untuk Desa Pela, banyak bantuan yang diperuntukkan bagi sektor wisata. “Namun, selain desa wisata, harusnya ada bantuan perikanan juga, maka segera usulkan proposal ke pemerintah, akan kami tunggu,” tutup Rendi Solihin dengan semangat.
Kunjungan Wabup Rendi Solihin ini tidak hanya menandai komitmen pemerintah daerah dalam pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menjadi momen penting dalam pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati, seperti yang ditunjukkan oleh kehadiran pesut Mahakam yang menyambutnya.
“Safari Ramadan ini, tradisi lokal Kukar ini menjadi simbol kebersamaan dan kegembiraan dalam menyambut sahur di bulan Ramadan,” pungkasnya.
(Adv/Diskominfo Kukar)