
Mediasiutama,TENGGARONG – Sebuah oase ekowisata tengah disiapkan untuk menyegarkan pariwisata Kalimantan Timur. Pulau Nusa Tuna, yang terletak di danau dekat Sungai Mahakam, Kutai Kartanegara, menjadi titik balik bagi Desa Kayu Batu dalam mengelola potensi alam yang dimilikinya.
Desa Kayu Batu bergerak maju dengan harapan besar. Pulau Nusa Tuna, dengan segala potensinya, siap menjadi ikon ekowisata yang tidak hanya memukau mata, tapi juga menyentuh hati dan pikiran tentang pentingnya menjaga alam.
Kepala Desa Kayu Batu, Andri Shofyandani, berbagi visi tentang Pulau Nusa Tuna.
“Ini bukan hanya soal wisata, tapi juga tentang bagaimana kita bisa memberikan edukasi lingkungan hidup yang berkelanjutan,” kata Andri, Rabu (29/5/2024).
Pulau dengan pasir putih ini diharapkan menjadi daya tarik baru yang menjanjikan, tidak hanya bagi pengunjung tapi juga bagi pendidikan lingkungan.
Dengan keindahan alam yang masih terjaga, Pulau Nusa Tuna menawarkan lebih dari sekadar pemandangan.
“Kami memiliki tanaman endemik dan hewan dilindungi yang menjadi bagian dari daya tarik pulau ini,” tambah Andri.
Namun, ada tantangan yang harus dihadapi.
“Kami masih berjuang dengan masalah kepemilikan lahan dan keterbatasan dana,” ungkap Andri.
Meski begitu, pemerintah desa tidak tinggal diam. Proposal sedang disusun untuk mendapatkan dukungan pendanaan dan teknis dalam mengembangkan ekowisata.
“Dengan pengelolaan yang baik, ekowisata Pulau Nusa Tuna bisa menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat desa,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya pelibatan masyarakat dalam pengembangan ekowisata ini.
“Kami ingin masyarakat menjadi bagian dari perubahan ini, menjadi pemandu wisata, menjual produk lokal, dan menjaga kelestarian lingkungan,” harap Andri.
Adv/Dispar kukar