Mediasiutama,SAMARINDA – Masalah akses air bersih di Samarinda terus menjadi perhatian serius. Hanya 70% penduduk yang memiliki akses terhadap kebutuhan vital ini, menurut kritik keras dari anggota Komisi II DPRD Samarinda, Abdul Rohim. Dia menyoroti kurangnya koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kekurangan perhatian terhadap kebutuhan dasar warga sebagai hambatan utama dalam menyelesaikan masalah ini.
“Koordinasi yang buruk sering kali menghambat proyek infrastruktur. Keterlambatan ini berpotensi menimbulkan masalah hukum karena kesalahan manajemen,” tegasnya.
Rohim juga menanggapi pernyataan Wali Kota Samarinda tentang pentingnya hak akses air bersih yang belum sepenuhnya terpenuhi.
“Hanya 70% penduduk yang menikmati akses air bersih di Samarinda. Ini adalah masalah serius yang harus segera ditangani,” ungkapnya.
Selain itu, Rohim menekankan perlunya alokasi anggaran yang lebih efisien untuk memperbaiki infrastruktur dasar seperti PDAM, jalan, dan penerangan jalan.
“Penggunaan anggaran sebesar ini harus diarahkan untuk memperbaiki infrastruktur yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” tambahnya. (*)
Adv/DPRD SMD