
Mediasiutama, PENAJAM. Warga Desa Bangun Mulyo, Kecamatan Waru, mengharapkan perbaikan jalan di sekitar perkebunan kelapa sawit PT Waru Kaltim Plantation (WKP).
Mereka mengeluhkan kondisi jalan yang rusak, sehingga menyulitkan mobilitas, terutama bagi kendaraan pribadi.
Menanggapi permintaan tersebut, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR PPU, Petriandy Ponganton Pasulu, menyatakan bahwa pengaspalan memang direncanakan, tetapi keterbatasan anggaran menjadi tantangan utama.
“Anggaran yang digunakan berasal dari Dana Bagi Hasil (DBH) Perkebunan Sawit. Namun, jumlahnya belum mencukupi untuk mengaspal seluruh jalan yang diusulkan warga,” ujar Petriandy belum lama ini.
Dinas PUPR PPU menerima alokasi DBH sebesar Rp3 miliar, dengan sekitar 80 persen dari dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, termasuk perbaikan jalan di Bangun Mulyo.
Namun, anggaran tersebut hanya cukup untuk mengaspal kurang dari separuh dari total panjang jalan yang diajukan, yaitu sekitar 3 kilometer.
“Saat ini kami masih menghitung berapa panjang jalan yang dapat diaspal dengan anggaran yang tersedia. Jika hanya pengaspalan, mungkin jangkauannya lebih luas, tetapi jika harus dilengkapi drainase, maka akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Petriandy menegaskan, Dinas PUPR hanya bertugas mengusulkan program, sementara pelaksanaannya bergantung pada ketersediaan dana. Ia juga mendorong masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada DPRD, yang memiliki kewenangan dalam menentukan anggaran.
“Kami sudah melaporkan kondisi ini kepada pimpinan. Jika warga ingin agar pengaspalan ditambah, sebaiknya mereka menyuarakan kebutuhan ini langsung kepada DPRD,” pungkasnya. (*Ad/adv/Diskominfo PPU)