April 19, 2025


Mediasiutama, KUTAI KARTANEGARA – Festival Ramadan di Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, berlangsung meriah dengan berbagai perlombaan keagamaan. Salah satu yang paling diminati adalah lomba grebek sahur, yang menarik perhatian banyak peserta dari dalam dan luar daerah.

Festival yang telah menjadi tradisi selama lima tahun ini resmi dibuka pada Rabu (5/3/2025) malam. Antusiasme masyarakat begitu tinggi, dengan keikutsertaan warga setempat serta peserta dari berbagai wilayah yang ingin merasakan kemeriahan acara ini.

Karang Taruna Krida Mulya Maluhu menjadi penggagas utama festival, yang setiap tahunnya mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Kegiatan ini menjadi salah satu ajang yang dinanti untuk mempererat kebersamaan di bulan Ramadan.

Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, menuturkan bahwa festival ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga menjadi sarana memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong di tengah masyarakat. Acara ini juga dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kutai Kartanegara, Sunggono.

“Alhamdulillah, Festival Ramadan tahun ini kembali digelar dengan semangat luar biasa. Karang Taruna berperan aktif dalam penyelenggaraan, didukung oleh partisipasi masyarakat yang sangat luar biasa,” ujarnya, Kamis (6/3/2025).

Ia menambahkan bahwa pendanaan festival ini sepenuhnya berbasis swadaya masyarakat, yang menunjukkan semangat gotong royong yang masih terjaga di Maluhu.

“Kami sangat bangga dengan kekompakan warga. Semua biaya festival ini bersumber dari gotong royong, sementara kelurahan hanya memberikan dukungan dalam aspek tertentu yang memungkinkan,” jelasnya.

Lomba grebek sahur menjadi daya tarik utama dalam festival ini. Tahun ini, Maluhu menjadi yang pertama di Kecamatan Tenggarong yang menggelar lomba tersebut, sehingga minat peserta sangat tinggi.

“Peserta grebek sahur tidak hanya berasal dari Maluhu, tapi juga dari daerah lain. Ini menunjukkan bahwa lomba ini semakin dikenal dan diminati banyak orang,” kata Tri.

Selain perlombaan, festival ini juga menghadirkan kegiatan sosial, seperti pembagian takjil gratis dan santunan kepada anak yatim. Hal ini membuat festival bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momen berbagi berkah Ramadan.

“Festival ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga sarana berbagi. Setiap tahun, kami selalu mengadakan kegiatan sosial seperti pembagian takjil dan santunan bagi mereka yang membutuhkan,” tambahnya.

Tri berharap festival ini bisa menginspirasi kelurahan lain serta masjid-masjid di Tenggarong untuk menggelar kegiatan serupa. Dengan begitu, suasana Ramadan semakin semarak dengan berbagai aktivitas positif.

“Kami berharap festival ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain. Tahun ini, jumlah peserta grebek sahur dan lomba habsi meningkat drastis. Semoga tahun depan semakin meriah,” tutupnya.

Adv/Diskominfo Kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *