October 6, 2025


Mediasiutama, Kukar – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menggencarkan upaya pelestarian budaya melalui ajang tahunan Pemilihan Duta Budaya Kukar 2025. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada bulan Mei, dengan target menjaring perwakilan dari 20 kecamatan di wilayah tersebut.

Ajang ini menjadi salah satu program unggulan Disdikbud Kukar dalam memperkuat identitas budaya lokal di kalangan generasi muda, sekaligus membangun regenerasi pelaku seni dan budaya tradisional yang berkelanjutan.

“Saat ini sudah tercatat sekitar 38 peserta yang mendaftar, dan kami menargetkan lebih banyak lagi dari 20 kecamatan yang ada,” ujar Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo belum lama ini.

Puji menyebutkan bahwa minat pemuda-pemudi terhadap kegiatan budaya menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun. Tahun sebelumnya, jumlah peserta mencapai 80 orang, dan pihaknya optimistis partisipasi tahun ini tidak akan kalah ramai.

Menjaring Pemuda Berbakat dan Peduli Budaya
Pemilihan Duta Budaya ini terbuka bagi generasi muda berusia 16 hingga 24 tahun. Mereka dituntut tidak hanya memiliki ketertarikan terhadap kebudayaan lokal, tetapi juga mampu menjadi agen sosialisasi budaya yang komunikatif dan berkarakter.

Sejak awal April, Disdikbud telah menyebarkan informasi dan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, terutama tingkat SMA dan sederajat, untuk menjaring peserta dari berbagai penjuru Kukar. Sosialisasi ini dilakukan langsung ke lapangan bahkan sebelum bulan Ramadan, sebagai langkah awal membangkitkan kesadaran budaya sejak dini.

“Kami ingin anak-anak muda Kukar tidak hanya tahu budayanya, tapi juga bangga dan mau melestarikannya. Melalui Duta Budaya, mereka akan menjadi wajah pelestarian budaya kita,” tutur Puji.

Tahapan Ketat: Dari Seleksi Hingga Karantina
Proses kegiatan dimulai dengan tahapan pendaftaran yang telah dibuka sejak 9 April 2025. Setelah pendaftaran ditutup, peserta akan menjalani seleksi administrasi dan penilaian awal, sebelum akhirnya dipilih 20 finalis terbaik.

Para finalis akan menjalani masa prakarantina untuk menerima pembekalan materi, seperti sejarah dan filosofi budaya lokal, etika berkomunikasi publik, serta pelatihan soft skill lainnya. Selanjutnya, mereka akan mengikuti karantina intensif selama tiga hari penuh di Tenggarong.

“Karantina ini bukan hanya ajang persiapan final, tetapi proses pendidikan budaya secara menyeluruh bagi para peserta,” jelas Puji.

Di masa karantina, para calon duta akan dilatih untuk memahami nilai-nilai kearifan lokal, mengenal adat istiadat Kutai, serta belajar menyampaikan pesan budaya dalam format yang kreatif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Misi Pelestarian Budaya Jangka Panjang
Lebih dari sekadar ajang seleksi, program ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang Disdikbud dalam merawat keberagaman budaya Kukar di tengah gempuran arus globalisasi dan digitalisasi.

Para Duta Budaya terpilih nantinya akan ditugaskan mengikuti kegiatan resmi pemerintah, menjadi duta promosi budaya dalam berbagai festival, serta mengisi pelatihan dan sosialisasi budaya di sekolah-sekolah maupun masyarakat umum.

“Kami ingin Duta Budaya Kukar ini hadir bukan hanya saat acara seremoni, tetapi menjadi bagian dari gerakan berkelanjutan untuk menyuarakan pentingnya budaya daerah,” tegas Puji.

Ia menambahkan bahwa partisipasi aktif dari anak muda akan menjadi jembatan penting antara tradisi dan masa depan.

“Mereka yang sekarang ikut Duta Budaya, suatu saat bisa jadi pemimpin yang punya perspektif kuat soal budaya. Itu investasi penting bagi daerah,” pungkasnya.

Dengan pendekatan yang inklusif dan edukatif, Disdikbud Kukar berharap ajang ini mampu menjadi wadah strategis dalam menjaga eksistensi budaya lokal, sekaligus mencetak generasi penerus yang mencintai akar budayanya sendiri.

Adv/Diskominfo Kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *