April 10, 2025

Mediaiutama.com, SAMARINDA – PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masalah stunting yang masih menjadi persoalan serius di Indonesia. Melalui program corporate social responsibility (CSR) bertajuk Protein Cegah Stunting, Alfamidi Cabang Samarinda menyalurkan bantuan ribuan butir telur kepada balita.

Penyaluran tahap kelima dari program ini berlangsung di Kecamatan Samarinda Seberang pada Selasa (25/3/2025). Sasaran bantuan adalah 30 anak di bawah dua tahun (baduta), yang dinilai membutuhkan dukungan pemenuhan gizi untuk tumbuh kembang mereka.

Bantuan yang diberikan berupa 1.800 butir telur, yang disalurkan secara langsung kepada para keluarga penerima manfaat. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian program Protein Cegah Stunting yang telah berjalan sejak November 2024.

“Pada tahap kelima ini, kami menyalurkan 1.800 butir telur untuk 30 baduta,” ujar Branch Manager Alfamidi Cabang Samarinda, Markus Nurdianto.

Ia menambahkan, setiap anak mendapatkan jatah 60 butir telur per bulan selama enam bulan berturut-turut. Dengan demikian, total bantuan yang disalurkan hingga tahap ini telah mencapai 9.000 butir telur. Program ini akan berakhir pada bulan Mei 2025, dengan total keseluruhan sebanyak 10.800 butir telur.

“Stunting masih menjadi tantangan besar di Indonesia,” ucap Markus Nurdianto.

Menurutnya, penyebab utama stunting berasal dari kurangnya asupan gizi yang memadai dalam seribu hari pertama kehidupan seorang anak. Oleh karena itu, Alfamidi ingin terlibat aktif dalam mencegah terjadinya stunting sejak dini.

“Kami berharap program ini dapat membantu keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka,” jelasnya.

Markus juga menyampaikan bahwa Alfamidi tidak hanya menjalankan satu program CSR, tetapi memiliki berbagai inisiatif lainnya untuk mendukung kehidupan masyarakat. Salah satu program unggulan lainnya adalah Keluarga Sehat Alfamidi.

“Melalui program Keluarga Sehat Alfamidi, kami mengajak masyarakat menerapkan pola hidup sehat,” ungkapnya.

Program tersebut dikemas dalam bentuk edukasi, pemberian bantuan, serta kegiatan komunitas lainnya yang menyasar keluarga-keluarga di berbagai daerah. Markus berharap, sinergi antara sektor swasta dan masyarakat bisa terus terjalin secara konsisten.

“Harapan kami, kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai di sini,” kata Markus.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi jangka panjang dalam mengatasi masalah gizi buruk, khususnya stunting. Dalam pandangannya, diperlukan kerja sama lintas sektor agar dampak yang dihasilkan lebih besar dan berkelanjutan.

“Stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab bersama,” ujarnya menegaskan.

Selain membagikan telur, Alfamidi juga memberikan edukasi singkat mengenai pentingnya gizi seimbang kepada para orang tua. Materi edukasi disampaikan oleh petugas kesehatan yang dilibatkan dalam program ini. Para ibu diajak berdiskusi tentang pola makan, kebersihan makanan, serta pentingnya variasi sumber protein.

“Pola makan yang sehat akan bantu tumbuh kembang anak lebih optimal,” kata seorang petugas dari puskesmas setempat.

Ia juga menekankan bahwa meskipun telur adalah sumber protein yang baik, anak-anak juga perlu asupan lain seperti sayur, buah, dan air putih yang cukup. Ia mengingatkan orang tua untuk tetap konsisten menjaga pola makan anak setiap hari.

Program Protein Cegah Stunting ini akan terus dilaksanakan hingga bulan Mei 2025, dengan evaluasi berkala setiap bulan. Alfamidi menargetkan penerima manfaat bisa merasakan perubahan dalam status gizi anak-anak mereka setelah enam bulan program berjalan.

“Kami akan terus pantau kondisi anak-anak sampai program selesai,” tutur Markus Nurdianto dalam pernyataan penutupnya.

Dengan adanya inisiatif semacam ini, Alfamidi berharap kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi anak terus meningkat. Mereka juga membuka kemungkinan bekerja sama dengan pihak lain, termasuk pemerintah dan organisasi kemasyarakatan, untuk menjangkau wilayah yang lebih luas.

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *