October 6, 2025


Mediasiutama, Kukar – Setelah sekian lama redup, Pulau Kumala kini kembali menggeliat. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tengah serius membenahi kawasan ini agar kembali menjadi tujuan wisata andalan.

Pulau yang berada di tengah Sungai Mahakam ini sebelumnya menjadi ikon wisata Kukar. Namun, pandemi membuat kawasan ini mati suri. Kini, Dinas Pariwisata Kukar memastikan revitalisasi berjalan dan hasilnya mulai terlihat.

Pada Selasa (15/4/2025), Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Arianto, turun langsung ke Pulau Kumala. Ia didampingi Kepala Bidang Destinasi Wisata, M. Ridha Fatrianta, untuk memantau perkembangan terkini.

“Pulau Kumala bukan tempat kosong. Sudah ada aktivitas wisata yang berjalan. Silakan datang dan lihat sendiri,” kata Arianto saat berada di lokasi.

Menurutnya, meskipun belum sepenuhnya rampung, banyak fasilitas yang sudah diperbaiki. Pemerintah melakukannya secara bertahap, dengan fokus pada kenyamanan dan daya tarik pengunjung.

“Dinas Pariwisata tetap bertanggung jawab terhadap keberlangsungan destinasi Pulau Kumala,” ujarnya menegaskan komitmen instansi.

Beberapa bagian yang mulai dibenahi antara lain jalur pedestrian, area bermain anak, taman terbuka, dan fasilitas penunjang lainnya. Pemerintah juga membersihkan area pulau agar lebih nyaman dikunjungi.

“Pulau Kumala sangat luas. Banyak sarana yang kini sudah diperbaiki dan dilengkapi,” imbuh Arianto menjelaskan progres revitalisasi.

Pihaknya menargetkan agar kawasan ini bisa dibuka secara penuh untuk masyarakat luas pada tahun depan. Tidak hanya warga lokal, tapi juga wisatawan dari luar daerah.

“Kami optimistis, tahun depan sudah benar-benar siap menyambut masyarakat untuk berwisata ke sini,” lanjutnya.

Pulau Kumala memiliki sejarah panjang sebagai ruang rekreasi favorit warga Tenggarong. Posisinya yang strategis dan suasananya yang sejuk menjadikannya tempat bersantai keluarga.

Namun, pandemi COVID-19 merusak sebagian besar infrastruktur. Banyak fasilitas terbengkalai dan jumlah kunjungan menurun drastis. Kini, dengan semangat baru, pemerintah mencoba membangkitkannya kembali.

Kepala Bidang Destinasi Wisata Dispar Kukar, M. Ridha Fatrianta, juga menyampaikan hal serupa. Ia menekankan pentingnya partisipasi masyarakat untuk ikut menjaga dan merawat kawasan ini.

“Destinasi ini penting bagi pariwisata Kukar. Kami ingin masyarakat ikut menjaga dan mendukung pemulihan Pulau Kumala,” tuturnya.

Ridha menjelaskan, Dinas Pariwisata juga sedang menyiapkan program seni dan budaya secara berkala. Harapannya, kegiatan itu bisa memperkaya pengalaman wisatawan dan memperkenalkan budaya lokal.

“Kami ingin Pulau Kumala menjadi panggung terbuka bagi seniman dan budayawan lokal,” tambahnya.

Selain itu, kerja sama dengan pelaku UMKM juga sedang digagas. Pulau Kumala akan dijadikan ruang tumbuh bagi ekonomi kreatif warga Tenggarong dan sekitarnya.

“Kami sedang merancang zona UMKM agar produk lokal bisa dipasarkan langsung kepada wisatawan,” ucap Ridha.

Ia menambahkan, dengan pendekatan tersebut, ekonomi lokal akan ikut tumbuh. Masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku utama dalam roda pariwisata.

Pemerintah juga ingin memastikan bahwa Pulau Kumala tidak kehilangan identitas lokalnya. Karena itu, setiap pembangunan dan program di dalamnya harus memperhatikan nilai budaya, sejarah, dan karakter masyarakat Kukar.

Fasilitas publik seperti toilet, musala, pencahayaan malam, serta petunjuk arah juga tengah dibenahi. Pemerintah ingin menciptakan kawasan wisata yang ramah keluarga dan aman untuk semua usia.

Revitalisasi ini tidak hanya soal memperbaiki fisik pulau. Pemerintah juga membentuk tim khusus untuk mengelola promosi, agenda rutin, serta pelayanan wisata secara menyeluruh.

“Pulau Kumala bukan hanya ruang terbuka, tapi juga ruang harapan,” ujar Arianto, menggambarkan visi jangka panjang.

Kini, Pulau Kumala mulai kembali dikunjungi warga, terutama saat akhir pekan. Aktivitas wisata kecil sudah berjalan, seperti piknik keluarga, fotografi, dan bersepeda santai.

Beberapa komunitas lokal juga mulai menjajaki peluang kegiatan di sana. Mereka berharap Pulau Kumala bisa menjadi ruang kreativitas yang terbuka, tidak hanya milik pemerintah, tetapi juga masyarakat.

Dengan luas sekitar 85 hektare, Pulau Kumala menyimpan potensi besar. Pemerintah percaya, dengan pembenahan yang berkelanjutan, pulau ini akan kembali menjadi magnet wisata yang membanggakan.


Adv/Diskominfo Kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *