
Mediasiutama, Mediasiutama, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mulai menyusun “peta jalan masa depan” daerah melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD 2026 yang resmi dibuka pada 22 April 2025 di Kantor Bappeda Kukar.
Dibuka langsung oleh Bupati Edi Damansyah, forum ini menjadi titik awal arah pembangunan jangka menengah Kukar 2025–2029. Dalam sambutannya, Edi mengingatkan bahwa Musrenbang bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan proses penentuan langkah strategis untuk mewujudkan visi besar daerah.
“Kita tidak sedang menyusun rencana satu tahun, tapi meletakkan pondasi dua dekade ke depan,” tegas Edi.
Ia menekankan bahwa setiap program yang dirancang harus selektif, berbasis kebutuhan nyata, dan menyentuh langsung persoalan masyarakat.
“Mana yang kebutuhan dan mana yang keinginan, itu harus bisa dibedakan. Kita harus disiplin dalam perencanaan,” tegasnya.
Tahun 2026 disebutnya sebagai masa krusial, karena menjadi awal perjalanan menuju Kukar yang lebih modern dan berkelanjutan, sesuai dengan visi daerah mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Visi besar itu telah dikunci dalam Perda Nomor 16 Tahun 2024, yang menyebut Kukar akan menjadi pusat pangan, pariwisata, dan industri hijau.
Bupati juga mengajak semua pihak—baik ASN, pelaku usaha, hingga masyarakat—untuk membangun komitmen bersama dalam menyukseskan arah pembangunan tersebut.
“Kukar tidak bisa dibangun sendiri oleh pemerintah. Semua elemen harus bersatu. Kritik dan ide dari warga justru menjadi bahan bakar untuk memperbaiki arah kebijakan,” ujarnya.
Musrenbang RKPD 2026 pun ditargetkan menghasilkan dokumen rencana yang tidak hanya teknokratis, tapi juga inklusif dan membumi—berangkat dari suara masyarakat, bukan sekadar angka di atas kertas.
Adv/Diskominfo Kukar