October 6, 2025


Mediasiutama, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tengah menggarap proyek ambisius untuk mengubah wajah kota Tenggarong. Sebuah pasar modern bernama Pasar Tangga Arung sedang dibangun dan dirancang tak hanya sebagai pusat jual beli, tetapi juga sebagai ruang publik hijau dan tempat rekreasi warga.

Pasar ini ditargetkan mulai difungsikan pada akhir 2025 mendatang. Proyek ini menjadi bagian dari strategi pemkab untuk membentuk ruang kota yang lebih ramah, tertib, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.

Berbeda dari pasar tradisional biasa, Pasar Tangga Arung mengusung konsep terintegrasi dengan penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Lokasinya yang berada di jantung kota Tenggarong menambah nilai strategis proyek ini, menjadikannya magnet baru aktivitas warga sekaligus ikon modernisasi kawasan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Wiyono, menjelaskan bahwa saat ini pembangunan masih berfokus pada struktur utama pasar dan area RTH. Ia memastikan bahwa pengerjaan terus dikebut agar selesai tepat waktu.

“Pasar Tangga Arung ini sedang berproses. RTH-nya kita siapkan agar kawasan ini bukan sekadar tempat belanja, tapi juga ruang publik yang nyaman,” ucap Wiyono belum lama ini.
Ia menambahkan, pembangunan ini tidak hanya soal ekonomi, tetapi juga menciptakan ruang sosial yang inklusif. Desain pasar dibuat terbuka, terang, dan nyaman, sehingga warga bisa datang bukan hanya untuk bertransaksi, tapi juga menikmati suasana kota yang lebih tertata.

“Prioritas kita sekarang menyelesaikan pasar dulu agar bisa difungsikan. Nanti fasilitas lain seperti terminal baru kita lanjutkan lagi,” jelasnya.

Meski demikian, sejumlah fasilitas pendukung seperti musholla, masjid, dan area parkir belum sepenuhnya selesai karena masih dalam tahap perencanaan lanjutan. Pemerintah daerah menyesuaikan tahapan pembangunan dengan kemampuan anggaran.

“Kalau nanti pengunjung membludak karena adanya RTH, kita siapkan opsi membangun parkiran bertingkat di dekat terminal,” jelas Wiyono.

Sementara itu, parkiran bawah akan dimanfaatkan sementara. Pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) pun mulai dipertimbangkan untuk memudahkan akses warga dari terminal ke kawasan pasar secara langsung dan aman.

“JPO ini memang belum final, tapi sedang dalam kajian sebagai bagian dari pengembangan kawasan secara menyeluruh,” tambahnya.

Wiyono juga menegaskan bahwa perluasan area pasar masih belum masuk tahap realisasi. Namun, opsi tersebut tetap terbuka untuk masa depan, khususnya jika jumlah pedagang atau pengunjung terus meningkat dan membutuhkan ruang tambahan.

“Anggaran kita terbatas, jadi semua kita sesuaikan prioritasnya,” terangnya, merujuk pada kebijakan efisiensi dalam penganggaran pembangunan.

Masyarakat Tenggarong sendiri menyambut positif pembangunan pasar ini. Banyak yang berharap pasar baru ini bisa menggantikan pasar lama yang dinilai sudah terlalu padat dan kurang nyaman.

“Kalau yang baru nanti bersih dan luas, tentu lebih enak buat belanja. Bisa sekalian bawa anak-anak main di taman,” ujar Ani, warga sekitar yang antusias menantikan selesainya proyek.

Pasar Tangga Arung memang tak hanya ditujukan sebagai pusat transaksi, tapi juga sebagai ruang kota yang estetik dan manusiawi. Pemerintah ingin menciptakan tempat di mana warga bisa berinteraksi, bersantai, hingga menggelar kegiatan seni atau budaya.

“Pasar ini kita desain agar menyenangkan, nyaman, dan bisa menjadi tempat rekreasi ringan di dalam kota,” kata Wiyono.

Selain itu, dengan adanya pasar yang tertata dan menarik secara visual, pemerintah berharap bisa mendongkrak sektor lain seperti transportasi, kuliner, hingga ekonomi kreatif. Pasar ini juga akan menjadi tempat promosi produk lokal dan pusat kegiatan UMKM.

“Kalau sudah jadi, kita harap UMKM bisa lebih berkembang. Mereka punya tempat yang layak dan strategis untuk jualan,” tambah Wiyono.

Pasar Tangga Arung adalah proyek dengan visi jangka panjang. Ia bukan hanya bangunan, tapi bagian dari upaya merancang kota yang inklusif, ramah lingkungan, dan berpihak pada masyarakat bawah.

Jika berhasil, pasar ini akan menjadi contoh bagaimana ruang kota bisa menjadi lebih dari sekadar tempat perdagangan. Ia akan menjadi tempat bertemu, beristirahat, berbagi cerita, bahkan merayakan identitas lokal warga Tenggarong.

Adv/Diskominfo Kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *