October 6, 2025


Mediasiutama, Kukar – Tak sekadar ajang mencari bibit atlet, Festival Sepak Bola Usia Dini yang digagas Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara (Kukar) setiap tahun ini telah menjelma menjadi motor penggerak ekonomi desa.

Menyasar kelompok usia 10, 12, 13 hingga 17 tahun, festival ini dirancang untuk memupuk semangat kompetisi sejak dini sekaligus membina kemampuan teknis sepak bola anak-anak Kukar secara berjenjang dan berkelanjutan.

“Tiap tahun kita rutin menggelar festival sepak bola usia dini. Tahun ini Insya Allah akan kembali digelar sebagai bagian dari agenda tahunan kami,” kata Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni belum lama ini.

Dispora Kukar tidak hanya mengadakan turnamen, tetapi juga menyalurkan bantuan alat latihan untuk Sekolah Sepak Bola (SSB) di berbagai kecamatan. Tujuannya, mendukung pembinaan fisik dan teknik anak-anak yang memiliki minat di dunia si kulit bundar.

Selain itu, para pelatih SSB diberi kesempatan mengikuti kursus kepelatihan, terutama bagi mereka yang belum memiliki lisensi. Langkah ini diambil agar pelatihan di Kukar bisa memenuhi standar yang ditetapkan oleh PSSI dan Askab Kukar.

“Kami juga bekerja sama dengan Askab Kukar untuk hal-hal teknis seperti jadwal, lokasi pertandingan, dan mekanisme pelaksanaan di zona-zona wilayah,” imbuh Aji Ali.

Menariknya, manfaat dari gelaran ini tidak hanya dirasakan oleh atlet muda. Di desa-desa yang menjadi tuan rumah pertandingan, festival ini turut menggerakkan roda ekonomi masyarakat.

“Ada desa yang berhasil menjadikan event olahraga sebagai ajang memperkenalkan daerah mereka. Selain itu, kegiatan ini menghidupkan sektor UMKM dan membuka peluang homestay bagi warga,” jelas Aji Ali.

Warga lokal menyambut baik acara ini. Rumah-rumah disulap menjadi penginapan untuk pemain dan official dari luar daerah. Selain itu, warga juga menjajakan makanan, minuman, hingga oleh-oleh khas desa untuk para tamu.

Dampak ekonomi semacam ini menjadi bukti bahwa olahraga dapat menciptakan nilai tambah yang berlipat: mencetak atlet, mempererat sosial masyarakat, dan membuka lapangan penghasilan baru.

“Kegiatan kami selalu mempertimbangkan potensi dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat,” tegas Aji Ali.

Dispora Kukar berharap sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah, pemerintah desa, masyarakat, dan pelaku usaha bisa terus dipupuk agar festival seperti ini menjadi agenda yang semakin besar dan berkelanjutan.

“Kalau semua pihak bersinergi dan melaksanakan tugasnya dengan baik, maka event yang dilaksanakan akan semakin besar, pesertanya bertambah, dan dampaknya semakin luas,” pungkasnya.

Adv/Diskominfo Kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *