October 22, 2025


Mediasiutama, Kukar – Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) mengalihkan fokus pembangunan ekonomi kreatif (Ekraf) pada 2025 ke penguatan kualitas pelaku lokal, menyusul adanya pemangkasan anggaran yang berdampak pada penyusutan sejumlah program besar.

Salah satu program unggulan, Simpang Odah Etam, yang semula ditargetkan hadir di 20 kecamatan, harus direvisi agar lebih realistis. Penyesuaian ini dilakukan dengan merancang ulang skema pelaksanaan agar tetap relevan dan berdampak.

“Kami tetap jalankan, tapi dengan pendekatan yang lebih selektif. Kami utamakan SDM karena mereka adalah fondasi dari ekonomi kreatif yang kuat,” ujar Zikri Umulda, Kabid Pengembangan Ekraf Dispar Kukar.

Zikri menegaskan, meskipun ruang ekspresi publik dikurangi, upaya pembinaan akan lebih dalam. Berbagai pelatihan dan workshop akan digelar untuk meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial para pelaku kreatif.

“Kami ingin para pelaku ini siap naik kelas. Bukan hanya berkarya, tapi juga memahami bagaimana mengemas produk dan memasarkannya secara profesional,” jelasnya.

Program yang semula didesain untuk menjangkau seluruh kecamatan kini dikonsentrasikan pada wilayah-wilayah dengan kesiapan SDM dan potensi lokal yang sudah teridentifikasi, seperti Loa Janan, Marangkayu, dan Tenggarong.

Sementara itu, dua event besar tetap dijadwalkan tahun depan, yakni Kukar Land dan Festival Kreatif Kota Bangun. Keduanya menjadi panggung penting untuk menampilkan hasil-hasil pembinaan dan memberi ruang ekspresi lebih luas bagi talenta muda Kukar.

“Etalase seni tetap kami jalankan, tapi dengan model yang disesuaikan. Kami sedang mematangkan konsep agar tetap menarik dan berdaya saing,” tambah Zikri.

Selain itu, Festival Pesisir yang telah lebih dulu dilaksanakan menjadi tolok ukur dalam menilai kesiapan pelaku dan daerah sebelum digelar secara masif di tempat lain.

Kondisi ini membuat Dispar Kukar lebih cermat dalam menyeleksi proposal kegiatan, mengingat bantuan tidak bisa diberikan tanpa dasar kelembagaan dan kesiapan teknis yang kuat.

“Kami harus pastikan setiap kegiatan memiliki dampak nyata. Tidak hanya seremonial, tapi benar-benar mendukung pertumbuhan pelaku dan ekosistem kreatif secara berkelanjutan,” tegasnya.

Meski dibayangi keterbatasan, Zikri yakin ekosistem Ekraf Kukar akan terus berkembang lewat strategi jangka panjang yang mengakar pada penguatan SDM dan pelibatan masyarakat.

“2025 bukan tahun mundur, tapi tahun menata ulang. Saat pondasi kita kuat, maka ekspansi akan lebih terarah dan berdampak,” pungkasnya optimis.

Adv/Dispar Kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *