November 5, 2025


Mediasiutama, KUTAI KARTANEGARA – Pertumbuhan penduduk dan perluasan kawasan perkotaan di Kutai Kartanegara (Kukar) diprediksi akan memicu peningkatan volume sampah dalam beberapa tahun mendatang. Kondisi ini menjadi perhatian serius Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar, yang menilai bahwa persoalan tersebut harus diantisipasi sejak dini agar tidak berdampak negatif terhadap lingkungan.

Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo, menegaskan bahwa peningkatan jumlah penduduk secara langsung berbanding lurus dengan bertambahnya volume sampah. Selain itu, perkembangan wilayah perkotaan juga memperluas area yang membutuhkan layanan kebersihan dan sistem pengelolaan limbah yang lebih modern.

“Pastinya karena sampah ini kan mengikuti jumlah penduduk. Kemudian dengan pengembangan suatu wilayah kota, maka volume sampah akan menjadi tantangan bagi kami untuk lima tahun ke depan,” ujarnya di Tenggarong belum lama ini.

Slamet menjelaskan bahwa pengelolaan sampah tidak bisa hanya mengandalkan tenaga petugas, tetapi harus didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai. Ia menyebut bahwa armada angkut, sistem pengolahan, serta Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang representatif menjadi elemen penting dalam menjaga efektivitas sistem pengelolaan.

“Mungkin kawan-kawan sudah melihat bahwa untuk penunjang pengolahan sampah banyak yang memang memerlukan sarana dan prasarana. Begitu juga lokasi tempat pembuangan sampah yang harus mampu menampung sampah yang semakin meningkat setiap tahunnya,” katanya.

Saat ini, DLHK Kukar tengah menyusun strategi jangka menengah untuk menghadapi lonjakan volume sampah tersebut. Salah satu fokusnya adalah memperkuat sistem pengelolaan yang terintegrasi dan melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif. Slamet menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah harus dibarengi dengan peningkatan kesadaran publik terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

“Pertambahan penduduk maupun pengembangan kota adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari. Maka dari itu, yang bisa kita lakukan adalah menyiapkan sistem pengelolaan yang lebih baik, berkelanjutan, dan melibatkan masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Slamet mengungkapkan bahwa salah satu langkah konkret yang akan diperkuat adalah penerapan pola pengelolaan berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Konsep ini mendorong masyarakat untuk mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah sejak dari rumah tangga, sehingga jumlah sampah yang masuk ke TPA dapat ditekan secara signifikan.

Menurutnya, keberhasilan penerapan pola 3R sangat bergantung pada kesadaran dan keterlibatan masyarakat. Tanpa dukungan publik, upaya pemerintah dalam menekan volume sampah tidak akan berjalan efektif.

“Semakin tinggi keterlibatan masyarakat dalam memilah dan mengurangi sampah, semakin besar peluang kita keluar dari ancaman krisis sampah,” jelasnya.

DLHK Kukar juga berencana memperkuat program edukasi lingkungan di tingkat sekolah, desa, dan kelurahan agar masyarakat lebih memahami dampak dari pengelolaan sampah yang tidak tepat. Langkah ini diharapkan dapat membangun pola hidup bersih dan sehat di seluruh lapisan masyarakat.

Dengan strategi yang terarah, peningkatan fasilitas, serta partisipasi warga, DLHK Kukar optimistis mampu menghadapi tantangan lonjakan volume sampah di masa mendatang. Pemerintah daerah pun berkomitmen menjadikan isu kebersihan dan lingkungan sebagai prioritas utama dalam pembangunan Kukar yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Adv/DLHK kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *