November 5, 2025


Mediasiutama, KUTAI KARTANEGARA – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara terus memperkuat sistem pengelolaan sampah agar lebih efisien dan merata di seluruh wilayah. Tantangan terbesar bukan hanya soal armada, tetapi juga arah strategis dalam mengelola sampah dari tingkat kecamatan hingga Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kukar, Irawan, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai kajian terkait kebutuhan armada di setiap kecamatan. Dari total 20 kecamatan di Kukar, kata dia, kondisi geografis dan luas wilayah menjadi pertimbangan utama dalam menentukan jumlah armada yang ideal.

“Kukar ini bukan hanya Tenggarong saja, ada 20 kecamatan. Tahun-tahun berikutnya, misalnya Samboja dan Samboja Barat, apakah masih perlu kita hitung atau justru masuk wilayah IKN, itu juga menjadi pertimbangan,” ujarnya belum lama ini

Saat ini, rata-rata kecamatan di Kukar memiliki setidaknya tiga unit truk, dua unit pickup, atau satu dump truck. Jumlah tersebut disesuaikan dengan tingkat kepadatan penduduk dan jarak antar wilayah. Meski demikian, Irawan menilai ketersediaan armada itu belum sepenuhnya menjawab kebutuhan di lapangan karena sistem pengelolaan masih belum terintegrasi dengan baik.

Menurutnya, armada hanyalah satu bagian dari sistem pengelolaan yang lebih besar. Tanpa perencanaan pembuangan akhir yang matang, kendaraan pengangkut sampah hanya akan memindahkan tumpukan dari satu tempat ke tempat lain.

“Jangan sampai kita menyiapkan banyak armada, tapi tidak memperhitungkan ke mana sampah itu akan dibuang,” tegasnya menambahkan dengan nada hati-hati.

DLHK Kukar kini tengah mematangkan strategi agar layanan persampahan dapat berjalan seimbang dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) hingga TPA. Langkah ini mencakup peningkatan fasilitas TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle), penguatan koordinasi antarwilayah, serta pengintegrasian dengan program bank sampah di berbagai kecamatan.

Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat juga menjadi bagian penting dari strategi DLHK. Melalui edukasi dan kampanye pengelolaan sampah, warga diharapkan mampu memilah sampah sejak dari rumah, sehingga volume sampah yang masuk ke TPA dapat berkurang secara signifikan.

Irawan menekankan bahwa pengelolaan sampah yang berkelanjutan tidak bisa hanya mengandalkan kendaraan pengangkut. Diperlukan arah kebijakan yang jelas dan konsisten agar masalah sampah bisa tertangani secara menyeluruh, bukan sekadar dipindahkan dari satu titik ke titik lain.

“Yang terpenting adalah arah pengelolaan yang jelas, agar masalah sampah benar-benar teratasi, bukan sekadar dipindahkan,” pungkasnya.

Dengan langkah-langkah tersebut, DLHK Kukar berharap sistem pengelolaan sampah di daerah dapat bertransformasi menuju ekosistem ekonomi sirkular. Selain menjaga kebersihan lingkungan, pengelolaan yang baik juga berpotensi membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat melalui kegiatan daur ulang dan pengolahan sampah bernilai guna.

Transformasi ini diharapkan menjadi fondasi bagi Kutai Kartanegara menuju kabupaten yang lebih bersih, berdaya, dan berkelanjutan dalam pengelolaan lingkungannya.

Adv/DLHK kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *