November 5, 2025


Mediasiutama, Kukar – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bekotok di Tenggarong telah beroperasi selama lebih dari tiga dekade. Seiring dengan usianya yang kian menua, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara mulai menyiapkan langkah antisipatif melalui pembangunan tiga TPA baru yang ditargetkan rampung pada 2026.

Rencana strategis ini disusun sebagai upaya memperkuat sistem layanan persampahan di tiga klaster wilayah, agar pengelolaan sampah di Kukar lebih efektif dan berkelanjutan. Setiap TPA nantinya akan berfungsi sebagai pusat pengolahan bagi kecamatan di sekitarnya sesuai wilayah layanan.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kukar, Irawan, menyebut salah satu lokasi yang akan dibangun adalah di Kecamatan Tenggarong Seberang. Wilayah ini akan menjadi klaster utama untuk menampung sampah dari Muara Kaman, Tenggarong, dan daerah sekitar.

“Salah satunya di Tenggarong Seberang yang akan menjadi klaster untuk menampung sampah dari Muara Kaman, Tenggarong, dan sekitarnya. Selain itu, akan dibangun TPA di Marangkayu yang melayani klaster Marangkayu, Muara Badak, dan Anggana,” katanya belum lama ini.

Selain dua lokasi tersebut, perhatian serius juga diarahkan pada TPA Bekotok yang telah beroperasi selama 32 tahun. Irawan menilai, fasilitas lama itu kini memerlukan optimalisasi agar tetap bisa berfungsi dengan aman. Namun, jika kondisi fisiknya sudah tidak memungkinkan, maka opsi pemindahan lokasi menjadi langkah yang tidak bisa dihindari.

“Paling lama satu tahun ke depan, jika belum dilakukan langkah nyata, dikhawatirkan akan terjadi darurat sampah,” tegasnya dengan nada khawatir.

DLHK Kukar telah menyiapkan sejumlah opsi lokasi baru untuk menggantikan Bekotok, disertai kajian kelayakan yang mempertimbangkan aspek teknis dan lingkungan. Kajian tersebut dilakukan agar pembangunan tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat sekitar dan tetap sesuai dengan regulasi pengelolaan limbah.

Menurut Irawan, pembangunan TPA baru ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab pemerintah dalam memastikan sistem persampahan di Kukar tidak sampai mengalami krisis. Upaya ini sekaligus menegaskan pentingnya perencanaan jangka panjang dalam menghadapi peningkatan volume sampah akibat pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi yang terus berkembang.

Dengan hadirnya tiga TPA baru di wilayah berbeda, diharapkan distribusi sampah dari setiap kecamatan dapat tertangani secara merata. DLHK Kukar juga menargetkan agar seluruh fasilitas baru tersebut dilengkapi teknologi pengolahan modern yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

Langkah antisipatif ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk menata ulang sistem persampahan secara menyeluruh. Tidak hanya menambah fasilitas fisik, tetapi juga memperkuat kapasitas manajemen, tenaga operasional, serta kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengelola sampah sejak dari sumbernya.

Irawan menegaskan, keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi semua pihak—baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Dengan kerja sama yang kuat, Kutai Kartanegara diharapkan mampu mewujudkan tata kelola sampah yang berkelanjutan serta mencegah potensi darurat lingkungan di masa mendatang.

Adv/DLHK Kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *