
Mediasiutama, KUTAI KARTANEGARA – Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Kutai Kartanegara, Taupiq, menegaskan bahwa Hutan Kota Tenggarong akan dikembangkan menjadi ruang interaktif yang mengedukasi masyarakat tentang lingkungan, sekaligus menjadi sarana rekreasi yang menyenangkan.
Langkah ini bertujuan menghadirkan pengalaman langsung bagi pengunjung dalam mempelajari keanekaragaman hayati, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam di tengah kawasan perkotaan yang hijau dan asri.
“Program yang kami rancang mencakup pengenalan berbagai jenis tanaman, konservasi satwa kecil, serta praktik kebersihan berbasis masyarakat agar pengunjung bisa belajar sambil berinteraksi langsung dengan lingkungan,” jelas Taupiq kepada wartawan.
Taupiq menambahkan, konsep edukasi ini tidak hanya berupa kegiatan pasif, tetapi memberi kesempatan kepada masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam menjaga kebersihan dan melestarikan flora dan fauna di Hutan Kota Tenggarong.
“Kami ingin setiap pengunjung merasakan pengalaman nyata, melihat, belajar, dan memahami pentingnya menjaga keseimbangan alam dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Pihak DLHK Kukar menekankan bahwa pengembangan Hutan Kota menjadi media edukasi memerlukan infrastruktur dasar yang memadai, seperti jalur pejalan kaki, area aktivitas, serta sarana kebersihan dan fasilitas pendukung agar interaksi masyarakat dengan alam berlangsung nyaman dan aman.
“Kami menyiapkan fasilitas yang mendukung agar setiap kegiatan edukasi dan rekreasi dapat terlaksana dengan baik. Semua ini untuk mendorong masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan,” tegas Taupiq.
Selain menjadi ruang belajar, Hutan Kota Tenggarong diharapkan dapat memperkuat citra kota sebagai kawasan hijau dan budaya, memberikan suasana sejuk, rindang, serta peluang bagi warga untuk memperoleh wawasan lingkungan yang aplikatif.
“Insyaallah, dengan dukungan anggaran dan partisipasi masyarakat, hutan kota bisa menjadi lebih bermanfaat. Tidak hanya menjaga alam, tapi juga memberikan ruang belajar, rekreasi, dan pengalaman edukasi yang interaktif,” pungkas Taupiq optimistis.
Melalui program ini, DLHK Kukar menegaskan komitmennya menjadikan Hutan Kota Tenggarong sebagai media edukasi lingkungan yang nyata, sekaligus ruang interaksi manusia dengan alam, di mana pembelajaran dan kesadaran lingkungan berjalan seiring dengan hiburan dan rekreasi.
Adv/DLHK kukar

