
Mediasiutama.com, Kutai Kartanegara – Aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menindaklanjuti laporan warga terkait dugaan eksploitasi anak di kawasan turapan Timbau, Tenggarong, Senin (9/9/2025) sore. Dari hasil pemeriksaan lapangan, ditemukan empat anak yang diduga dilibatkan dalam aktivitas perdagangan bersama kedua orang tuanya.
Keempat anak beserta orang tuanya langsung diamankan ke Kantor Satpol PP Kukar untuk dilakukan pembinaan. Berdasarkan identifikasi awal, keluarga tersebut berasal dari Balikpapan. Mereka mengaku memilih berjualan di Tenggarong karena persaingan usaha di kota asal maupun di Samarinda dianggap cukup ketat.
Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Satpol PP Kukar, Rasyidi, menegaskan bahwa praktik melibatkan anak dalam kegiatan berdagang merupakan pelanggaran hukum. “Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perlindungan Anak secara jelas melarang memperkerjakan anak, sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 ayat 5 serta Pasal 32 dan 33,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Satpol PP Kukar akan berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) serta instansi terkait. Mengingat keluarga tersebut berasal dari luar daerah, koordinasi juga direncanakan hingga ke tingkat provinsi.
Plt Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayetno, mengapresiasi langkah cepat Satpol PP dalam menangani kasus ini. Menurutnya, penindakan segera menjadi upaya strategis mencegah maraknya praktik eksploitasi anak di ruang publik. “DP3A rutin melakukan sosialisasi perlindungan anak di sekolah maupun desa-desa. Namun pengawasan tidak bisa hanya dari pemerintah, masyarakat juga harus aktif melaporkan bila melihat indikasi eksploitasi,” tegasnya.
Kasus ini dinilai sebagai peringatan dini bagi pemerintah daerah agar fenomena anak dipaksa bekerja, termasuk menjadi pengamen atau badut jalanan, tidak berkembang di Tenggarong. Untuk itu, Satpol PP Kukar berkomitmen meningkatkan patroli rutin demi menjaga ketertiban sekaligus menutup ruang bagi pelanggaran hak anak di wilayah Kutai Kartanegara. (Yuliana W)