
Mediasiutama, Kukar– Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali berpeluang meraih penghargaan Adipura 2025 setelah sepuluh tahun lamanya. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar memastikan seluruh persiapan penilaian sudah dilakukan dengan matang untuk menyambut kedatangan tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Persiapan ini mencakup peningkatan fasilitas kebersihan, pengelolaan sampah, dan penguatan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan. DLHK Kukar menargetkan agar tahun ini menjadi momentum kebangkitan daerah dalam bidang kebersihan dan tata lingkungan perkotaan.
Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo, mengatakan berbagai langkah telah dilakukan untuk memperkuat sistem pengelolaan kebersihan di seluruh wilayah. Ia menyebut peningkatan fasilitas pengelolaan sampah, pembangunan TPS 3R, serta pembentukan bank sampah di sekolah dan kelurahan menjadi bagian dari strategi utama menghadapi penilaian Adipura.
“Adipura menjadi tolok ukur keberhasilan daerah dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Kukar terakhir meraih penghargaan ini sepuluh tahun lalu, dan tahun ini kami berupaya maksimal agar bisa kembali mendapatkannya,” ujarnya belum lama ini.
Slamet menjelaskan bahwa penghargaan Adipura bukan sekadar simbol atau piala kehormatan, melainkan bentuk komitmen bersama untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan. Ia menegaskan, penilaian yang dilakukan KLHK mencakup berbagai aspek penting mulai dari pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), kebersihan pasar dan jalan utama, hingga aktivitas bank sampah dan tata kelola lingkungan sekolah.
“Tim penilai sudah turun langsung melakukan evaluasi di sejumlah titik, seperti pasar, sekolah, jalan utama, hingga area pengelolaan sampah. Kami berharap hasilnya positif dan Kukar bisa kembali mengukir prestasi di bidang lingkungan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Slamet menegaskan bahwa keberhasilan dalam meraih Adipura bergantung pada partisipasi masyarakat. Ia menilai, kebersihan harus tumbuh menjadi budaya yang melekat dalam keseharian warga, bukan semata-mata karena penilaian atau kompetisi antar daerah.
“Dukungan masyarakat menjadi faktor kunci. Kami ingin semangat menjaga kebersihan ini tidak hanya untuk meraih Adipura, tapi menjadi budaya hidup sehari-hari,” tegasnya.
DLHK Kukar juga terus menggencarkan edukasi dan kampanye kebersihan melalui sekolah, lembaga masyarakat, serta kegiatan komunitas. Program ini bertujuan agar kesadaran menjaga lingkungan tumbuh secara berkelanjutan dan melibatkan seluruh lapisan warga tanpa terkecuali.
Hasil penilaian Adipura 2025 dijadwalkan akan diumumkan pada akhir tahun. Slamet berharap kerja keras seluruh pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, dapat menghasilkan pencapaian terbaik bagi Kutai Kartanegara dan mengembalikan reputasi daerah sebagai salah satu wilayah terbersih di Kalimantan Timur.
“Kami optimistis dengan dukungan semua pihak, Kukar bisa kembali meraih Adipura. Ini bukan semata soal penghargaan, tetapi bukti bahwa kesadaran lingkungan di daerah kita terus tumbuh dan berkembang,” pungkasnya dengan penuh harap.
Adv/DLHK kukar

