
Mediasiutama, KUTAI KARTANEGARA – Semangat warga Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dalam menjaga kebersihan lingkungan kembali menggema melalui deklarasi gerakan “Kutai Kartanegara Menuju Indonesia Bersih 2029” yang digelar di Waduk Panji Sukarame, Kecamatan Tenggarong, pada Sabtu (11/10/2025).
Kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah, dunia pendidikan, komunitas lingkungan, pelaku usaha, asosiasi profesi, dan masyarakat umum. Semua elemen hadir menunjukkan tekad bersama untuk mengelola sampah secara bertanggung jawab dari hulu hingga hilir.
Deklarasi tersebut memuat tujuh poin komitmen yang dirumuskan sebagai panduan nyata bagi masyarakat Kukar untuk mewujudkan lingkungan bersih dan berkelanjutan. Isi deklarasi itu menekankan pentingnya perubahan perilaku, inovasi pengelolaan sampah, serta sinergi antarsektor dalam menghadapi tantangan lingkungan.
Salah satu poin penting dalam deklarasi ialah dorongan untuk mengurangi timbulan sampah sejak dari sumbernya dengan mengedepankan prinsip konsumsi bijak dan penerapan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Selain itu, masyarakat juga bertekad menjaga kebersihan melalui kegiatan gotong royong dan aksi bersih secara rutin di sekolah, tempat kerja, serta ruang publik.
Tak hanya itu, masyarakat Kukar berkomitmen menerapkan pemilahan sampah mulai dari rumah tangga hingga ke tempat usaha agar pengelolaan dapat dilakukan sesuai jenisnya. Langkah ini dianggap penting untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah di lapangan.
Dalam poin keempat, warga turut mendorong pengembangan inovasi ekonomi sirkular seperti pengolahan sampah plastik menjadi batako dan pemanfaatan sampah organik menjadi pakan maggot. Upaya ini diharapkan mampu mengubah pandangan bahwa sampah bukan limbah tak berguna, melainkan sumber daya yang bernilai ekonomi.
Selain itu, butir kelima menekankan pentingnya menumbuhkan budaya peduli lingkungan melalui pendidikan, kampanye, dan keteladanan nyata di tengah masyarakat. Poin keenam menyoroti perlunya kolaborasi erat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta agar sistem pengelolaan sampah berjalan berkelanjutan.
Sementara pada poin ketujuh, masyarakat Kukar bertekad menjadikan daerahnya sebagai contoh nyata dalam gerakan menuju Indonesia Bersih 2029 di Kalimantan Timur.
“Perubahan menuju Indonesia Bersih dimulai dari diri sendiri, dari rumah, sekolah, kantor, dan komunitas. Semua itu harus didasari semangat gotong royong dan cinta terhadap bumi,” demikian bunyi naskah deklarasi yang dibacakan bersama para peserta.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara, Slamet Hadiraharjo, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar acara simbolis, melainkan komitmen nyata untuk memperkuat gerakan lingkungan hidup di daerah.
“Kami ingin agar gerakan ini menjadi gaya hidup masyarakat, bukan hanya kegiatan sesaat. Jika semua pihak berperan aktif, Kukar bisa menjadi daerah yang bersih dan berketahanan lingkungan,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Ia menambahkan bahwa peringatan World Cleanup Day 2025 menjadi momentum penting untuk mengingatkan bahwa pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama. Menurut Slamet, keberhasilan gerakan Indonesia Bersih sangat bergantung pada kesadaran individu untuk memilah dan mengelola sampah sejak dari rumah.
“Jika setiap warga mulai disiplin mengelola sampahnya sendiri, beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan berkurang drastis dan lingkungan kita akan jauh lebih sehat,” tuturnya.
Lebih lanjut, Slamet mengungkapkan bahwa Pemkab Kutai Kartanegara tengah menyiapkan berbagai program pendukung, antara lain pengembangan bank sampah, pelatihan bagi kelompok penggerak lingkungan, serta kemitraan dengan dunia usaha dalam pengolahan limbah. Semua langkah itu diharapkan memperkuat upaya kolektif menuju Indonesia Bersih 2029.
Adv/DLHK kukar

