November 5, 2025

Mediasiutama.com, TENGGARONG – Panen Raya Demplot Padi di Gapoktan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kamis (11/9/2025), menjadi momentum penting bagi pengembangan pertanian modern di Kalimantan Timur. Acara ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Kaltim, Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri, perwakilan Bank Indonesia, serta Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Samarinda.

Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan panen raya sekaligus apresiasi kepada semua pihak yang terlibat. Menurutnya, penerapan metode Laika dan teknologi digital farming melalui penggunaan drone pertanian mampu memberikan hasil yang signifikan.

“Alhamdulillah, capaian hari ini sangat menggembirakan. Dari demplot yang dibangun, produktivitas bisa mencapai 6–7 ton per hektare. Ini berkat perbaikan sistem tanam, pengairan, hingga perawatan. Kami berharap metode yang berhasil di Bukit Biru ini bisa diterapkan secara lebih luas sehingga petani kita semakin sejahtera,” ujar Aulia.

Ia menegaskan pentingnya memanfaatkan potensi lokal. “Dengan mengoptimalkan sumber daya sekitar dan mengurangi ketergantungan pada input dari luar, kita bisa mewujudkan pertanian yang berkelanjutan,” tambahnya.

Perwakilan Bank Indonesia, Widi Hartanto, menekankan bahwa program kolaborasi dengan Politani Samarinda membawa hasil nyata. Dari data uji coba, terjadi lonjakan produktivitas yang cukup besar di dua kelompok tani.

“Di Poktan Citarum, produksi naik menjadi 5,3 ton per hektare, sementara di Poktan Sukamaju mencapai 7,23 ton per hektare. Sebelum adanya demplot, rata-rata panen hanya sekitar 3,6 ton per hektare. Setelah penerapan teknologi bioinvigorasi benih dan sistem Laika, hasil meningkat menjadi rata-rata 6,27 ton per hektare, atau naik sekitar 74 persen,” jelas Widi.

Selain itu, Bank Indonesia bersama mitra juga memberikan pendampingan di bidang administrasi dan manajemen kelompok tani. “Tujuannya agar petani tidak hanya unggul dalam produksi, tetapi juga mampu mengelola usaha tani dengan lebih profesional dan berkelanjutan,” imbuhnya.

Direktur Politani Samarinda, Hamka, menambahkan bahwa pihaknya turut mendampingi kelompok tani secara menyeluruh. Tidak hanya dalam budidaya, namun juga penguatan sistem administrasi, pencatatan usaha, hingga strategi pengelolaan.

“Dengan pendampingan ini, kami berharap petani di Bukit Biru bisa memperoleh tambahan pendapatan yang lebih stabil. Inovasi yang dihasilkan juga bisa direplikasi ke wilayah lain, sehingga pertanian Kalimantan Timur semakin maju dan ketahanan pangan semakin kuat,” terang Hamka.

Panen raya ini membuktikan bahwa sinergi antara pemerintah, akademisi, dan lembaga keuangan mampu menghadirkan terobosan besar bagi sektor pertanian. Inovasi bioinvigorasi benih, integrasi sistem Laika, serta penerapan digital farming dengan drone sprayer, terbukti tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga memperkuat daya saing petani di era modern.

Dengan keberhasilan ini, Kutai Kartanegara diharapkan dapat menjadi contoh penerapan teknologi pertanian berkelanjutan di Kalimantan Timur, sekaligus memperkuat kemandirian pangan daerah. (Yuliana W)

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *