
Mediasiutama, Kukar – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat komitmennya dalam menekan penggunaan kantong plastik sekali pakai di masyarakat. Kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah menciptakan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan di seluruh wilayah Kukar.
Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadi Raharjo, menegaskan bahwa langkah pengurangan kantong plastik telah dijalankan sejak dua tahun terakhir sebagai tindak lanjut dari Peraturan Bupati Nomor 97 Tahun 2023 tentang pembatasan penggunaan kantong plastik.
“Ini jadi pijakan awal untuk menggerakkan masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan plastik,” ujarnya saat ditemui belum lama ini di Tenggarong.
Menurut Slamet, salah satu wujud nyata dari penerapan kebijakan tersebut terlihat setiap momentum Idul Adha. DLHK Kukar secara rutin mengimbau masyarakat agar tidak lagi menggunakan plastik sekali pakai saat membagikan daging kurban, melainkan beralih ke wadah yang lebih ramah lingkungan seperti anyaman bambu, daun pisang, atau besek.
Ia menjelaskan, kampanye tersebut tidak hanya bertujuan mengurangi timbunan plastik, tetapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat agar memahami dampak jangka panjang limbah plastik terhadap lingkungan dan kesehatan.
Selain edukasi pengurangan plastik, DLHK Kukar juga menggelar berbagai kegiatan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup tahun ini. Beberapa di antaranya meliputi penanaman pohon endemik seperti ulin, kegiatan pembersihan Sungai Tenggarong, uji emisi kendaraan bermotor, hingga lomba daur ulang plastik untuk pelajar.
“Kegiatan seperti ini penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, agar mereka memahami bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama,” terang Slamet.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah mengirimkan surat edaran kepada pemerintah desa, kelurahan, dan sekolah untuk bersama-sama membentuk bank sampah. Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar DLHK Kukar dalam membangun sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang lebih terarah dan berkesinambungan.
“Rencana kami, setiap desa, sekolah, hingga OPD nantinya wajib memiliki bank sampah sendiri agar pengelolaan limbah bisa lebih efisien,” ujarnya menegaskan.
Dalam kesempatan itu, Slamet juga menyoroti meningkatnya volume sampah pada pagi hari, terutama di kawasan wisata dan ruang publik seperti Taman Tanjong. Ia berharap masyarakat ikut menjaga kebersihan area tersebut karena taman tersebut kini menjadi ikon baru ruang terbuka hijau di Kukar yang ramai dikunjungi warga.
“Saya berharap ke depan taman ini makin rapi. Dinas Perhubungan bisa mengatur parkir, Koperasi UMKM membina pedagang, dan Satpol PP mendukung dari sisi keamanan. DLHK akan terus bertanggung jawab terhadap kebersihannya,” pungkasnya dengan optimis.
Dengan langkah-langkah tersebut, DLHK Kukar berharap kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah dan pengurangan plastik sekali pakai dapat terus meningkat. Komitmen bersama antara pemerintah dan warga menjadi kunci untuk mewujudkan lingkungan yang lebih bersih, hijau, dan nyaman bagi seluruh masyarakat Kutai Kartanegara.
Adv/DLHK kukar

