November 5, 2025


Mediasiutama, KUTAI KARTANEGARA – Semangat masyarakat Kutai Kartanegara (Kukar) untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan kian kuat melalui deklarasi gerakan “Kutai Kartanegara Menuju Indonesia Bersih 2029”. Acara yang digelar di Waduk Panji Sukarame, Kecamatan Tenggarong, pada Sabtu (11/10/2025), menjadi simbol tekad bersama warga untuk menjadikan Kukar sebagai daerah percontohan gerakan kebersihan di Kalimantan Timur.

Dalam deklarasi tersebut, salah satu poin penting menyoroti upaya menumbuhkan budaya peduli lingkungan melalui pendidikan, kampanye, serta keteladanan di tengah masyarakat. Langkah ini dianggap penting untuk membentuk kesadaran kolektif bahwa menjaga kebersihan bukan sekadar tanggung jawab pemerintah, tetapi kewajiban bersama seluruh lapisan masyarakat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara, Slamet Hadiraharjo, menyebut bahwa pendidikan lingkungan harus dimulai sejak dini agar generasi muda terbiasa mencintai dan menjaga alam. Menurutnya, pembiasaan sederhana seperti memilah sampah, hemat energi, dan tidak membuang sampah sembarangan adalah bentuk nyata dari pendidikan karakter lingkungan.

“Anak-anak adalah agen perubahan masa depan. Jika mereka dibekali kesadaran sejak kecil, maka perilaku peduli lingkungan akan tumbuh menjadi kebiasaan yang melekat dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Slamet menambahkan, selain melalui pendidikan formal, kampanye lingkungan juga harus diperkuat di ruang publik dan media sosial agar masyarakat lebih mudah memahami pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam. Ia menekankan bahwa keteladanan dari para pemimpin, tokoh masyarakat, hingga pelaku usaha memiliki peran besar dalam menggerakkan kesadaran kolektif tersebut.

“Keteladanan adalah bentuk edukasi paling efektif. Saat warga melihat pemimpinnya ikut turun tangan dalam aksi bersih-bersih atau pengelolaan sampah, maka kesadaran itu akan tumbuh tanpa perlu dipaksa,” tuturnya.

Pada poin keenam, deklarasi juga menegaskan perlunya kolaborasi erat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Kerja sama lintas sektor dinilai menjadi kunci agar sistem pengelolaan sampah berjalan berkelanjutan dan tidak berhenti pada tataran wacana.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Peran dunia usaha dan masyarakat sangat penting dalam memperkuat sistem pengelolaan sampah yang modern dan mandiri,” jelas Slamet.

Ia mencontohkan, bentuk kolaborasi dapat diwujudkan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang mendukung pengadaan fasilitas pengelolaan sampah, pelatihan masyarakat, hingga pembangunan bank sampah di setiap kecamatan. Sinergi seperti ini diharapkan mampu mempercepat transformasi Kukar menjadi kabupaten yang berdaya saing dalam bidang lingkungan.

Sementara itu, pada poin ketujuh, masyarakat Kukar menegaskan tekad untuk menjadikan daerahnya sebagai contoh nyata gerakan menuju Indonesia Bersih 2029 di Kalimantan Timur. Komitmen tersebut menjadi refleksi semangat gotong royong yang mengakar kuat di masyarakat Kukar.

“Kami ingin menunjukkan bahwa Kukar bisa menjadi daerah teladan dalam pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan. Ini bukan hanya soal kebersihan, tapi tentang bagaimana kita mewariskan bumi yang sehat bagi generasi berikutnya,” ungkap Slamet dengan optimisme.

Ia berharap, semangat deklarasi ini tidak berhenti di acara seremonial, melainkan menjadi gerakan berkelanjutan yang tumbuh di setiap lapisan masyarakat. Dengan kolaborasi yang solid, pendidikan yang kuat, dan keteladanan yang nyata, Kukar diyakini mampu menjadi pionir gerakan Indonesia Bersih di Kalimantan Timur.

Adv/DLHK kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *