
Mediasiutama, KUTAI KARTANEGARA – Kesadaran menjaga lingkungan terus ditumbuhkan di Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong. Pemerintah kelurahan bersama warga kini aktif mengkampanyekan gerakan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai sebagai wujud nyata kepedulian terhadap kebersihan lingkungan.
Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, menegaskan bahwa sampah plastik menjadi persoalan serius yang harus segera ditangani karena membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai dan dapat merusak ekosistem secara luas. Gerakan ini, kata dia, diharapkan mampu mengubah pola pikir masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan plastik di kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap kegiatan ini dapat membuka wawasan masyarakat bahwa sampah plastik adalah masalah bersama yang harus segera ditangani. Kesadaran untuk mengurangi penggunaan plastik perlu ditanamkan sejak dini, termasuk di lingkungan sekolah,” ujarnya belum lama ini.
Tri Joko menyampaikan bahwa perubahan besar terhadap lingkungan dapat dimulai dari kebiasaan kecil yang dilakukan secara terus-menerus. Ia mencontohkan langkah sederhana seperti membiasakan anak-anak membawa tumbler atau tempat minum sendiri serta membatasi penggunaan kemasan plastik di kantin sekolah.
“Langkah kecil seperti ini akan berdampak besar jika dilakukan secara konsisten oleh seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya dengan penuh keyakinan.
Ia juga mengingatkan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dengan memilah dan mendaur ulang sampah rumah tangga. Menurutnya, menjaga kebersihan tidak seharusnya hanya menjadi rutinitas musiman atau dilakukan saat peringatan hari tertentu, tetapi menjadi budaya yang tertanam dalam kehidupan sehari-hari.
“Gerakan ini harus menjadi kebiasaan sehari-hari, bukan hanya saat peringatan tertentu. Lingkungan bersih adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya lagi.
Sebagai bentuk implementasi dari gerakan peduli lingkungan tersebut, pihak Kelurahan Maluhu kini tengah menggandeng sejumlah toko dan pelaku usaha lokal. Mereka didorong untuk menerapkan sistem ramah lingkungan, termasuk mengurangi penggunaan kantong plastik serta mengimbau masyarakat membawa tas belanja sendiri setiap kali berbelanja.
“Selain itu, kami juga berupaya bekerja sama dengan toko-toko agar mengurangi penggunaan kantong plastik, misalnya dengan mendorong masyarakat membawa tas belanja sendiri,” ungkapnya.
Tri Joko menilai bahwa perubahan besar dalam pelestarian lingkungan tidak selalu dimulai dari kebijakan besar, tetapi dari kesadaran individu yang muncul di tingkat rumah tangga. Semakin banyak warga yang memiliki kebiasaan baik, semakin cepat pula persoalan sampah dapat diatasi.
“Hal-hal kecil seperti ini harus segera kita mulai dan tidak bisa ditunda lagi karena menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama,” ujarnya menegaskan kembali komitmen tersebut.
Ia berharap, kebiasaan mengurangi penggunaan plastik dapat menjadi gerakan kolektif yang tumbuh dari masyarakat, terutama bagi generasi muda yang akan menjadi pelanjut pembangunan di masa mendatang.
“Mudah-mudahan kebiasaan baik yang kita tanamkan sejak dini ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola sampah plastik,” tuturnya.
Adv/DLHK kukar

