November 5, 2025

Mediasiutama.com, Kutai Kartanegara – Musik bukan hanya soal bunyi, tetapi juga ruang ekspresi dan pembelajaran tanpa batas. Hal itulah yang dirasakan Alif, dosen Program Studi Etnomusikologi di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kalimantan Timur, dalam perjalanan akademik maupun aktivitas berkesenian yang ia jalani.

Alif menekuni dunia musik sejak tahun 2012. Baginya, musik bukan sekadar hobi, melainkan bagian penting dalam hidup yang terus ia pelajari dan kembangkan. “Sejak 2012 sampai sekarang saya masih konsisten di bidang musik. Dari situlah saya akhirnya terjun lebih serius ke dunia akademik,” ujarnya.

Selain mengajar di ISBI Kalimantan Timur, Alif juga aktif berbagi ilmu melalui berbagai workshop dan seminar. Kegiatannya kerap menggandeng dinas maupun kelompok seni di Kalimantan Timur. Dengan begitu, pengalamannya tidak terbatas di ruang kuliah, tetapi juga menyentuh langsung dunia praktik seni di tengah masyarakat.

Menurut Alif, mahasiswa Etnomusikologi ISBI Kalimantan Timur memiliki keistimewaan tersendiri. Sebagian besar sudah memiliki keterampilan musik sebelum masuk kuliah. Namun, mereka memilih melanjutkan studi karena haus akan ilmu yang lebih luas. “Mahasiswa di sini aktif dan terbuka. Mereka sudah bisa memainkan musik, tetapi ingin memperdalam teori, memahami budaya, dan mencari pengalaman baru yang sebelumnya belum mereka dapatkan,” jelasnya.

Dalam proses mengajar, Alif sering menemui dinamika menarik. Ada mahasiswa yang usianya lebih muda, namun ada juga yang justru lebih tua darinya. Meski begitu, suasana belajar tetap berjalan harmonis karena semua memiliki tujuan yang sama, yakni berkembang bersama melalui musik.

Alif menegaskan komitmennya untuk terus mengajar di ISBI Kalimantan Timur. Ia berharap bisa mendampingi generasi muda dalam memahami musik dari perspektif budaya dan akademik. “Harapan saya, teman-teman yang bergelut di dunia musik tetap konsisten, jangan berhenti belajar, dan selalu membuka diri terhadap hal-hal baru. Musik itu luas, selalu ada ruang untuk berkembang,” pungkasnya.(Yuliana W)

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *