
Mediasiutama, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara tengah menyiapkan langkah besar untuk mempercantik wajah Kota Tenggarong melalui program revitalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Program ini dirancang untuk menciptakan kawasan hijau yang tidak hanya memperindah kota, tetapi juga berfungsi sebagai paru-paru ekologis dan ruang publik yang inklusif.
Melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), pemerintah daerah menegaskan komitmennya menghadirkan taman-taman kota yang memiliki nilai estetika sekaligus menjadi tempat interaksi sosial bagi masyarakat. Salah satu yang menjadi fokus utama adalah Taman Enggang, yang akan menjadi proyek percontohan revitalisasi RTH pada tahun 2026.
Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan tahapan identifikasi dan penataan awal terhadap seluruh taman dan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan Tenggarong. Upaya ini dilakukan setelah pengelolaan taman resmi dialihkan ke DLHK sejak tahun lalu.
“Anggaran sudah ada, hanya saja masih terbatas. Tahun depan kami akan mengusulkan tambahan agar penataan dapat dilakukan lebih optimal,” ujar Slamet belum lama ini.
Ia menjelaskan bahwa sejumlah pembenahan kecil telah dilakukan pada beberapa titik RTH, namun hasilnya masih bersifat awal. Salah satu kawasan yang mulai ditata ulang adalah area bawah Jembatan Tenggarong, di mana beberapa tiang yang bengkok sudah diperbaiki dan diberi sentuhan penataan baru.
“Ini bagian dari tahapan awal. Setelah identifikasi selesai, kami akan menentukan taman mana saja yang menjadi prioritas agar manfaatnya lebih terasa bagi masyarakat,” jelasnya.
DLHK Kukar kini menyiapkan strategi penataan taman yang dilakukan secara bertahap dan terukur, menyesuaikan kondisi fisik kawasan, tingkat aktivitas masyarakat, serta potensi ekologisnya sebagai ruang publik ramah lingkungan.
“Kami akan berkoordinasi dengan bidang teknis lainnya agar taman-taman kota dapat tampil lebih indah, fungsional, dan nyaman dikunjungi warga,” tambah Slamet.
Selain Taman Enggang, beberapa taman lain di Tenggarong juga masuk dalam rencana penataan lanjutan. Revitalisasi ini diarahkan bukan hanya untuk memperindah kota, tetapi juga memperkuat fungsi ekologis taman sebagai area serapan air, penyerap karbon, serta pengatur suhu mikro di kawasan perkotaan.
Lebih lanjut, Slamet menjelaskan bahwa penataan taman tahun depan akan mengusung konsep taman tematik berbasis vegetasi lokal. Setiap taman akan memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari taman edukasi lingkungan, taman flora endemik, hingga taman keluarga dengan fasilitas bermain anak yang aman dan inklusif.
“Harapan kami, setiap taman bisa menjadi identitas kawasan sekaligus ruang yang membuat warga merasa memiliki dan peduli terhadap lingkungannya,” pungkasnya.
Program revitalisasi ini diharapkan menjadi langkah nyata Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam membangun kota yang hijau, nyaman, dan berkelanjutan, sejalan dengan semangat mewujudkan Tenggarong sebagai kota hijau modern yang ramah bagi masyarakat dan lingkungan.
Adv/DLHK kukar

