
Mediasiutama, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui penguatan Program Desa Ramah Lingkungan. Program ini menjadi salah satu upaya nyata untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam melestarikan ekosistem secara berkelanjutan.
Program tersebut diarahkan agar setiap desa di Kukar memiliki perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang memperhatikan keseimbangan alam, pengelolaan sampah, serta konservasi sumber daya alam. Langkah ini juga selaras dengan visi daerah dalam mewujudkan pembangunan hijau yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono Kasnu, mengatakan bahwa hingga akhir tahun lalu sudah terdapat 87 desa yang berhasil memenuhi kriteria ramah lingkungan. Sementara itu, desa-desa lain yang belum memenuhi kriteria tersebut ditargetkan akan menyusul dalam waktu dekat.
“Program Desa Ramah Lingkungan terus kita dorong agar semua desa memenuhi kriteria tersebut. Saat ini sudah ada 87 desa yang melaksanakan, dan sisanya akan diselesaikan secara bertahap,” ujar Sunggono.
Ia menambahkan, Pemkab Kukar tidak hanya menilai desa dari aspek kebersihan atau pengelolaan sampah semata, tetapi juga dari bagaimana masyarakatnya mampu menjaga kelestarian hutan, air, dan lahan secara mandiri. Pendekatan berbasis partisipasi warga dinilai menjadi kunci agar program ini dapat berjalan secara konsisten.
Sunggono menjelaskan bahwa dukungan lintas sektor sangat dibutuhkan agar program ini dapat berkembang di semua wilayah. Pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD), serta lembaga swadaya masyarakat yang fokus pada pelestarian lingkungan.
Menurutnya, keberhasilan program ini tidak hanya akan memperkuat daya dukung lingkungan, tetapi juga mendorong peningkatan ekonomi warga melalui pemanfaatan potensi desa seperti ekowisata, pertanian organik, dan pengelolaan limbah menjadi produk bernilai tambah.
“Desa yang mampu menjaga kelestarian lingkungannya akan memiliki nilai ekonomi tersendiri. Masyarakat bisa mengembangkan produk berbasis lingkungan, sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar mereka,” jelasnya.
Selain itu, Pemkab Kukar juga mendorong setiap pemerintah desa untuk membentuk kelompok kerja atau kader lingkungan yang bertugas melakukan edukasi dan pengawasan di lapangan. Dengan adanya kader tersebut, pengelolaan program dapat berjalan lebih efektif dan terukur.
Sunggono optimistis target seluruh desa di Kukar menjadi ramah lingkungan dapat tercapai pada tahun ini. Ia berharap masyarakat terus menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap alam sebagai warisan untuk generasi berikutnya.
“Kalau semua desa sudah berperan aktif menjaga lingkungannya, saya yakin Kutai Kartanegara akan menjadi daerah yang bersih, asri, dan berkelanjutan,” tutupnya.
Adv/DLHK kukar

