
Mediasiutama, KUTAI KARTANEGARA – Inovasi pengelolaan sampah yang dilakukan Desa Suka Maju, Kecamatan Tenggarong Seberang, berhasil membawa desa ini meraih prestasi membanggakan dalam kompetisi inovasi desa yang digelar Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA). Keberhasilan ini sekaligus membuka peluang dukungan dana untuk pengembangan program pengelolaan sampah.
Kepala Desa Suka Maju, Kuswara, menjelaskan bahwa desa meraih peringkat kedua dan mendapatkan dukungan dana sebesar Rp200 juta yang akan digunakan untuk pengadaan armada pengangkut sampah. Dana ini diharapkan memperkuat kemampuan desa dalam mengelola limbah dan memaksimalkan manfaat ekonomi dari program Bank Sampah Mandiri (BSM).
Program yang digagas DLHK mendorong desa-desa di Kukar agar lebih sadar lingkungan dan menerapkan prinsip ekonomi sirkular. Langkah Desa Suka Maju terlihat melalui keberadaan Bank Sampah Mandiri (BSM) yang kini menjadi pusat pengolahan dan kreativitas warga dalam memanfaatkan limbah menjadi produk bernilai.
Kepala Desa Suka Maju, Kuswara, menyebut bahwa kehadiran BSM telah mengubah pola pikir masyarakat dalam menanggapi sampah.
“BSM memotivasi warga untuk mengelola sampah dengan kreatif, salah satunya memproduksi paving block dari plastik bekas,” ujar Kuswara belum lama ini.
“Prestasi ini membuktikan bahwa inovasi pengelolaan sampah dapat menghasilkan manfaat nyata bagi desa, baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi,” ungkap Kuswara.
Desa Suka Maju mengembangkan BSM sebagai pusat kreativitas warga untuk mengolah limbah menjadi produk bernilai, seperti paving block berbahan plastik daur ulang. Produk ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah, tetapi juga memberikan sumber pendapatan baru bagi masyarakat desa.
“Dukungan dana dari BRIDA akan kami gunakan untuk menambah armada pengangkut sampah, sehingga proses pengelolaan menjadi lebih efisien dan merata ke seluruh wilayah desa,” tambah Kuswara.
Prestasi ini sekaligus menjadi contoh keberhasilan kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan teknologi sederhana dalam menciptakan inovasi berkelanjutan. Kuswara berharap model ini dapat ditiru oleh desa-desa lain di Kutai Kartanegara untuk memperluas gerakan “sampah jadi berkah”.
Dengan pengelolaan yang lebih profesional dan dukungan dana yang memadai, Desa Suka Maju kini tidak hanya menjadi contoh inovasi lingkungan, tetapi juga bukti nyata bahwa pengelolaan sampah dapat mendatangkan manfaat ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan warga.
Adv/DLHK kukar

