November 5, 2025


Mediasiutama, KUTAI KARTANEGARA – Kelurahan Loa Tebu kini memiliki terobosan baru dalam mengelola sampah secara mandiri melalui Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) “Sumber Rejeki” yang resmi beroperasi sejak Juni 2024.

Program ini merupakan bagian dari dukungan pemerintah terhadap upaya mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan mendorong kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap pengelolaan sampah di lingkungannya. TPS 3R tersebut dibangun sejak 2023 dan diresmikan pada (4/8/2024), menjadi wujud nyata kolaborasi antara warga dan pemerintah daerah.

Pengelola TPS 3R “Sumber Rejeki”, Anisa, menjelaskan bahwa keberadaan fasilitas ini lahir dari kebutuhan mendesak akan tempat pengolahan sampah yang efektif seiring meningkatnya volume sampah di wilayah Loa Tebu.

“Lahan TPA semakin terbatas, sehingga pemerintah melalui DLHK Kukar mendorong pengelolaan mandiri berbasis 3R,” ujarnya dengan penuh semangat.

TPS 3R “Sumber Rejeki” kini berfungsi sebagai pusat pengalihan dan pemilahan sampah rumah tangga. Sampah yang masuk dipisahkan menjadi tiga jenis: organik, anorganik, dan residu. Sampah organik diolah menjadi kompos, sedangkan anorganik yang memiliki nilai jual dikumpulkan dan dijual ke pengepul untuk menambah pemasukan kelompok pengelola.

Sementara itu, residu yang tidak bisa didaur ulang dimusnahkan menggunakan mesin insenerator, sebuah fasilitas yang belum banyak dimiliki oleh TPS 3R lain di Kutai Kartanegara. Dengan teknologi tersebut, pengelolaan sampah menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.

Anisa menambahkan bahwa DLHK Kukar turut aktif memberikan pendampingan teknis serta melakukan pengawasan terhadap emisi hasil pembakaran insenerator.

“DLHK selalu mendampingi kami sejak awal pembangunan, mulai dari pelatihan pengolahan hingga uji coba alat agar hasilnya sesuai standar lingkungan,” ungkapnya.

Tak hanya berhenti pada proses pengolahan, abu hasil pembakaran residu juga dimanfaatkan kembali untuk menimbun dan meratakan lahan bekas rawa di sekitar area TPS. Langkah ini membuat lingkungan sekitar menjadi lebih stabil dan memiliki nilai guna tambahan bagi masyarakat.

Melalui kerja sama antara masyarakat dan pemerintah, TPS 3R “Sumber Rejeki” berhasil menunjukkan bahwa pengelolaan sampah yang baik tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi warga sekitar.

Anisa berharap dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara dapat terus berlanjut agar sistem pengelolaan sampah berkelanjutan seperti ini bisa direplikasi ke kelurahan lain di Kukar.

“Harapan kami, TPS 3R seperti ini bisa hadir di lebih banyak wilayah agar kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah terus meningkat,” tuturnya penuh harap.

Melalui keberhasilan TPS 3R “Sumber Rejeki”, Loa Tebu kini menjadi contoh nyata bahwa sinergi antara warga dan pemerintah dapat mengubah masalah sampah menjadi peluang ekonomi sekaligus solusi bagi lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Adv/DLHK kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *