
Mediasiutama.com, Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menegaskan komitmennya dalam membangun tata kelola pemerintahan modern berbasis teknologi informasi.
Melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Diarpus), Kukar menggelar Rapat Koordinasi Optimalisasi Sistem Informasi Kearsipan Terintegrasi (Srikandi) serta Anugerah Literasi Kutai Kartanegara Tahun 2025 di Pendopo Odah Etam, Tenggarong, Kamis (16/10/2025).
Kepala Diarpus Kukar, Rinda Desianti, menegaskan bahwa percepatan digitalisasi arsip bukan hanya bagian dari inovasi layanan publik, tetapi juga pondasi penting dalam menciptakan birokrasi yang responsif dan berbasis data.
Menurutnya, penggunaan aplikasi Srikandi menjadi langkah strategis untuk memutus rantai pengelolaan arsip manual yang rawan kerusakan dan kehilangan.
“Penggunaan Srikandi akan menciptakan standar baru dalam tata kelola arsip. Dokumen menjadi lebih aman, transparan, dan mudah diakses lintas OPD, sehingga proses birokrasi dapat berjalan lebih cepat dan terukur,”ujar Rinda.
Dalam laporannya, Rinda menyebutkan bahwa dari 59 OPD di Kukar, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) tercatat sebagai pengguna paling aktif aplikasi Srikandi, diikuti oleh Sekretariat Daerah dan Diskominfo.
Sementara itu, beberapa OPD seperti BPPT, Dinas Kelautan dan Perikanan, dan DLHK diminta segera mempercepat implementasi agar tidak tertinggal dalam agenda digitalisasi daerah.
Tidak hanya fokus pada arsip digital pemerintahan, Diarpus juga mengangkat isu penting terkait pelestarian warisan budaya.
Kukar saat ini tengah mengajukan Yupa sebagai warisan dokumenter dunia ke UNESCO dan mendaftarkan memori ordi upang ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Langkah ini disebut sebagai ikhtiar strategis untuk menjadikan warisan sejarah Kutai Kartanegara dikenal secara global.
“Pengakuan dari UNESCO maupun ANRI bukan semata prestise, tetapi juga penguatan identitas sejarah bangsa dan peluang pengembangan sektor wisata berbasis budaya,” tambah Rinda.
Sejalan dengan agenda tersebut, Diarpus juga terus memperkuat budaya literasi masyarakat melalui berbagai program kreatif dan penyediaan koleksi buku yang lebih komprehensif.
Pemerintah berharap generasi muda Kukar dapat tumbuh sebagai masyarakat yang melek informasi, adaptif terhadap teknologi, sekaligus bangga terhadap akar budaya lokal.(Yuliana W)