
Mediasiutama, Kukar- Kecamatan Muara Jawa, Kutai Kartanegara berhasil mengembangkan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang mampu mengubah sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM). Inovasi ini membuat Muara Jawa masuk nominasi penilaian TTG tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2025.
Camat Muara Jawa, Muhammad Ramli, mengatakan inovasi ini lahir karena tingginya volume sampah plastik yang sulit terurai di wilayahnya. Pihaknya berupaya mencari solusi agar sampah plastik tidak menumpuk, sekaligus memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat setempat.
“Munculnya inovasi ini tak lepas dari banyaknya sampah plastik yang menumpuk, sehingga kami mencari upaya solusi bagaimana sampah plastik tersebut bisa termanfaatkan dengan baik,” jelas Ramli saat ditemui di kantor camat, belum lama ini.
Menurutnya, setiap hari Muara Jawa menghasilkan 25–30 ton sampah, sebagian besar berupa plastik. Melalui penerapan teknologi tepat guna, sampah plastik kini dapat diolah menjadi BBM, sehingga lingkungan lebih bersih dan masyarakat memperoleh manfaat finansial tambahan.
“Dengan inovasi tersebut, sampah plastik menjadi berkurang, tidak hanya menciptakan lingkungan yang bersih, namun juga memberikan nilai ekonomi untuk masyarakat Muara Jawa,” terangnya.
Ramli menambahkan, dari percobaan proses pembakaran plastik, pihaknya bisa memperoleh pendapatan hingga Rp900 ribu per hari. Hal ini menunjukkan bahwa pengolahan sampah tidak hanya berdampak lingkungan, tetapi juga memberi keuntungan ekonomi bagi warga.
“Selain lingkungan menjadi lebih bersih, masyarakat juga bisa mendapatkan manfaat finansial,” ungkapnya.
Upaya ini merupakan percobaan kedua yang dilakukan pihak kecamatan. Sebelumnya, pengolahan menggunakan alat berbahan bakar gas, namun biaya operasional tinggi membuat hasilnya belum maksimal. Kini, teknologi yang digunakan berbahan bakar kayu dari sisa sampah, sehingga biaya produksi lebih efisien.
“Setiap hari kami bisa mengolah hingga 100 kilogram sampah plastik. Satu kilogram plastik setara dengan dua karung besar, jadi sekitar 400 karung plastik dapat diolah setiap hari. Jumlah itu tentu sangat signifikan dalam mengurangi sampah plastik,” papar Ramli.
Selain memberikan nilai ekonomi, program ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk menangani sampah plastik di Muara Jawa. Ramli optimistis, apabila inovasi ini terus dikembangkan, volume sampah plastik akan berkurang drastis, sekaligus mendukung visi Kukar menuju lingkungan bersih dan berkelanjutan.
“Kami berharap teknologi ini dapat menjadi contoh bagi kecamatan lain di Kutai Kartanegara, sehingga pengelolaan sampah plastik bisa lebih efektif dan memberi manfaat bagi masyarakat luas,” tutupnya.
Adv/DLHK kukar

