
Mediasiutama, KUTAI KARTANEGARA – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Kutai Kartanegara menghadirkan inovasi terbaru berupa kendaraan penyapu jalan otomatis atau Road Sweeper Truck, sebagai upaya meningkatkan kebersihan kawasan pusat pemerintahan dan jalan protokol di Tenggarong.
Langkah ini dirancang untuk mempercepat proses pembersihan sampah di jalan raya sekaligus memaksimalkan efektivitas pengelolaan persampahan. Kendaraan ini mampu menjangkau area yang sebelumnya sulit dibersihkan secara manual, dioperasikan oleh satu orang operator, dan mempermudah pengumpulan sampah secara lebih efisien.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kukar, Irawan, menjelaskan fungsi utama armada baru tersebut.
“Road Sweeper Truck bakal digunakan untuk mengatasi masalah kebersihan, khususnya di jalan protokol Kota Raja Tenggarong,” ujar Irawan kepada wartawan belum lama ini.
Irawan menekankan bahwa kehadiran kendaraan ini bukan untuk menggantikan tenaga kebersihan, melainkan sebagai pendukung yang memperkuat kolaborasi antara teknologi dan manusia.
“Adanya kendaraan operasional bukan berarti mengurangi jumlah tenaga kebersihan. Justru ini menjadi bentuk kolaborasi antara teknologi dan tenaga manusia untuk memaksimalkan pengelolaan sampah di Tenggarong,” tambahnya.
Menurut Irawan, keberhasilan pengelolaan sampah di Tenggarong akan menjadi barometer bagi kecamatan lain di Kutai Kartanegara. Ketika sistem di ibu kota kabupaten sudah berjalan baik, metode yang diterapkan dapat diimplementasikan di wilayah lain.
“Ketika pengelolaan persampahan di Tenggarong sudah mumpuni, maka metodenya bisa diimplementasikan di kecamatan lain,” jelasnya.
DLHK Kukar akan menerapkan Road Sweeper Truck secara bertahap, dimulai dari penguatan sistem operasional di Tenggarong. Penyesuaian dilakukan mencakup pola pengangkutan, jadwal operasional, jumlah armada, serta peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami akan maksimalkan pengelolaan di Tenggarong dulu sebelum ke wilayah lain. Semua ini perlu proses panjang dari sistem pengelolaan, jam angkut, hingga kesadaran masyarakatnya,” kata Irawan.
Inovasi ini diharapkan mampu mengurangi timbunan sampah di jalanan, meningkatkan efisiensi pembersihan, dan mendorong pemanfaatan sampah bernilai ekonomi. Irawan menekankan bahwa menjaga kebersihan kota tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran aktif masyarakat.
“Kerja sama antara pemerintah, tenaga kebersihan, dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan nyaman,” pungkasnya.
Adv/DLHK kukar

