October 24, 2025

Mediasiutama.com, Tenggarong – Keluarga besar Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura bersama masyarakat menggelar peringatan hari lahir Sultan Aji Muhammad Sulaiman al-Adil Khalifatul Mu’minin, sosok raja ke-17 yang dikenal sebagai pemimpin bijak sekaligus pendiri Masjid Jami’ Adji Amir Hasanuddin.

Acara berlangsung khidmat di area makam Sultan  Muhammad Sulaiman Khair Fathul Mu’minin, sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa besar beliau bagi perkembangan Islam di Tanah Kutai.

Momentum ini terasa istimewa karena bertepatan dengan hari kelahiran sang sultan. Selain doa bersama, kegiatan tersebut juga disertai rasa syukur atas penetapan Masjid Jami’ Adji Amir Hasanuddin sebagai Cagar Budaya Nasional oleh Tim Ahli Cagar Budaya Nasional (TACBN).

“Dengan status nasional, masjid peninggalan leluhur ini diharapkan mendapat perhatian dan dukungan dari pemerintah pusat,” ujar salah satu keturunan Pangeran Sostro Negoro, cucu buyut Sultan Aji Muhammad Sulaiman.

Sultan Aji Muhammad Sulaiman (1838–1899) merupakan putra dari Sultan Aji Muhammad Salehuddin I dengan Adji Ratu Zuziah. Beliau digantikan oleh putranya, Sultan Aji Muhammad Alimuddin, yang kemudian melanjutkan kepemimpinan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Dari garis keturunan ini lahir beberapa tokoh bangsawan Kutai seperti Pangeran Sumantri, Pangeran Sostro Negoro, Pangeran APT Pranoto, Pangeran Kartanegara, dan Pangeran Perkesid, yang masih menjaga nilai-nilai luhur warisan kesultanan.

Menurut narasumber, peringatan seperti ini menjadi sarana edukasi bagi generasi muda untuk mengenal sejarah dan pendiri Kota Tenggarong.

“Harapan kami kegiatan ini terus dilakukan agar anak-anak tahu siapa raja dan pemimpin terdahulu yang berjasa bagi daerah ini. Sejarah adalah identitas yang harus dijaga,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, keluarga besar kesultanan berharap semangat religius, moral, dan budaya yang diwariskan Sultan Aji Muhammad Sulaiman tetap hidup dalam kehidupan masyarakat.

Warisan beliau bukan sekadar peninggalan fisik, tetapi juga nilai-nilai keteladanan yang menjadi inspirasi bagi generasi penerus Kutai Kartanegara.(Yuliana W)

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *