November 5, 2025


Mediasiutama, KUTAI KARTANEGARA – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara (Kukar) tengah menyiapkan program “Jaga Lingkungan Lestari” sebagai salah satu langkah strategis untuk menjadikan sektor lingkungan, khususnya pengelolaan sampah, sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru. Program ini merupakan bagian dari enam arah kebijakan pengelolaan persampahan tahun 2025 yang ditetapkan dalam rapat koordinasi di Hotel Midtown Samarinda, Kamis (23/10/2025)lalu.

Kebijakan tersebut dirancang agar pengelolaan sampah di Kukar tidak lagi semata menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi berkembang menjadi gerakan bersama masyarakat yang memberi nilai tambah ekonomi. Melalui program ini, DLHK Kukar berupaya mengubah paradigma lama tentang sampah menjadi potensi ekonomi yang bisa dikelola secara berkelanjutan.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kukar, Irwan, mengatakan program “Jaga Lingkungan Lestari” akan menjadi simbol dedikasi bersama dalam menjaga alam sekaligus membuka peluang baru di bidang ekonomi hijau.

“Program ini bukan hanya untuk memperkuat kesadaran lingkungan, tetapi juga untuk menciptakan nilai ekonomi dari sektor persampahan. Kami ingin menunjukkan bahwa pengelolaan sampah bisa menjadi sumber PAD baru bagi daerah,” ujar Irwan.

Ia menjelaskan, pengelolaan sampah memiliki potensi besar bila dilakukan secara sistematis. Melalui kegiatan daur ulang, pengomposan, dan pemanfaatan limbah non-organik menjadi produk bernilai jual, masyarakat bisa berpartisipasi langsung sekaligus meningkatkan taraf hidup mereka.

“Contohnya, dari sampah plastik bisa dihasilkan bijih plastik daur ulang. Dari sampah organik bisa dibuat pupuk kompos untuk pertanian. Semua ini punya nilai ekonomi dan bisa memberi pemasukan baik untuk warga maupun daerah,” jelasnya.

Irwan menambahkan, DLHK Kukar akan menggandeng berbagai pihak seperti pelaku usaha, komunitas lingkungan, dan lembaga pendidikan untuk berkolaborasi dalam pengembangan program tersebut. Pemerintah daerah juga berencana menyiapkan mekanisme pengelolaan terpadu agar hasil pengolahan sampah dapat diserap ke sektor industri dan pasar lokal.

“Kami ingin membangun ekosistem ekonomi sirkular, di mana limbah menjadi bahan baku baru dan memberi manfaat finansial. Jika ini berjalan baik, Kukar bisa menjadi contoh daerah yang berhasil menjadikan lingkungan sebagai sumber ekonomi berkelanjutan,” katanya.

Selain berorientasi pada ekonomi, Irwan menekankan bahwa program ini tetap menempatkan pelestarian lingkungan sebagai inti utama. Ia berharap, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah bisa tumbuh seiring dengan munculnya peluang usaha di bidang tersebut.

“Lingkungan yang bersih itu bukan sekadar cita-cita, tapi kebutuhan bersama. Kalau masyarakat ikut berpartisipasi, kita bisa wujudkan Kukar yang tidak hanya indah, tapi juga produktif secara ekonomi,” ucapnya.

Melalui program “Jaga Lingkungan Lestari”, DLHK Kukar menegaskan tekadnya menjadikan isu pengelolaan sampah sebagai bagian dari perencanaan pembangunan daerah yang menyeluruh. Dengan sinergi pemerintah dan masyarakat, sektor lingkungan diharapkan dapat menjadi salah satu penopang utama dalam mewujudkan Kukar Idaman Terbaik.

Irwan menutup dengan keyakinan bahwa perubahan pola pikir terhadap sampah menjadi kunci utama. “Kalau masyarakat sudah melihat sampah sebagai peluang, bukan beban, maka pengelolaan lingkungan akan berjalan dengan sendirinya. Dari sana, PAD baru bisa tumbuh dan berkelanjutan,” tuturnya.

Adv/DLHK kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *