
Mediasiutama, KUTAI KARTANEGARA – Bank Sampah Al Hidayah di Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, menunjukkan peran aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga yang bersih, produktif, dan berdaya guna, sekaligus menjadi contoh nyata bagaimana lingkungan yang sehat dapat terwujud melalui kolaborasi komunitas, edukasi, dan pemberdayaan warga.
Ketua Bank Sampah Al Hidayah, Sugiarto, menjelaskan bahwa program pengelolaan sampah yang dijalankan tidak sekadar fokus pada kebersihan, tetapi juga memiliki dimensi sosial dan ekonomi, di mana setiap warga terlibat langsung dalam memilah, mengolah, dan memanfaatkan sampah yang dihasilkan dari rumah tangga.
“Kami ingin agar pengelolaan sampah bukan hanya sekadar bersih-bersih, tapi juga memberi manfaat ekonomi dan memperkuat hubungan sosial warga,” ujar Sugiarto, menekankan bahwa nilai sosial menjadi fondasi utama program ini.
Dalam praktiknya, setiap rumah tangga menerima dua karung terpisah untuk sampah organik dan anorganik. Sampah organik, seperti daun kering, diolah menjadi kompos yang kemudian disalurkan kepada kelompok Dasawisma untuk mendukung budidaya sayuran. Hasil panen sayuran tidak hanya dikonsumsi, tetapi sebagian dijual kembali kepada masyarakat sekitar untuk menciptakan siklus ekonomi lokal.
“Kegiatan ini bukan hanya mengurangi sampah, tapi juga membantu perekonomian warga dan mempererat solidaritas sosial,” tambah Sugiarto, menegaskan dampak positif program terhadap kesejahteraan komunitas.
Sementara itu, sampah anorganik tetap dikumpulkan secara keseluruhan tanpa membedakan nilai jual. Botol kaca, misalnya, dikumpulkan agar tidak mencemari lingkungan atau membahayakan warga. Beberapa bahan anorganik kemudian diolah menjadi produk daur ulang, seperti hiasan rumah dan perlengkapan sederhana, membuktikan bahwa limbah dapat memiliki nilai guna.
Sugiarto menekankan bahwa tujuan utama program ini adalah mengubah pola pikir masyarakat, menggeser persepsi sampah dari benda yang dibuang menjadi sumber manfaat. Pendekatan partisipatif dan edukatif ini diharapkan menumbuhkan kesadaran kolektif warga dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus membangun budaya peduli sampah.
Dengan sinergi antara warga, Tim Penggerak PKK, dan kelompok Dasawisma, Bank Sampah Al Hidayah kini menjadi model pengelolaan sampah berbasis komunitas yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mendukung ekonomi lokal dan memperkuat semangat kebersamaan, menjadikan desa dan lingkungan sekitar lebih sehat, bersih, dan produktif.
Adv/DLHK kukar

                        