Mediasiutama.com, Sangatta — Pelaksanaan Operasi Zebra Mahakam 2025 oleh Satlantas Polres Kutai Timur pada Jumat, 21 November 2025, tidak hanya berfokus pada penindakan pelanggaran lalu lintas, tetapi juga mengedepankan pendekatan humanis melalui edukasi keselamatan dengan menghadirkan cosplay dan pembagian helm anak kepada pengendara.
Langkah ini menjadi bukti kepedulian Polres Kutim terhadap keselamatan anak yang dibonceng tanpa perlindungan helm.
Dalam giat tersebut, total 36 pelanggar berhasil ditindak. Mayoritas merupakan pengendara roda dua (R2) dengan rincian 34 pelanggar R2, nihil R4, dan 2 pelanggar R6. Petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa 7 unit R2, 4 SIM, serta 25 STNK, sementara kendaraan R4 dan R6 tidak dilakukan penyitaan.
Kategori pelanggaran didominasi oleh pengemudi yang tidak memiliki kelengkapan administrasi. Tercatat 17 pelanggar tidak memiliki SIM, 6 SIM kedaluwarsa, 1 tidak memiliki Buku Kir, 5 pelanggaran teknis R2, serta 7 pengendara tidak membawa STNK.
Kasat Lantas Polres Kutim, AKP Rezky Nur Harismeihendra, menegaskan bahwa meskipun penindakan tetap dilakukan, kegiatan edukasi tidak boleh ditinggalkan.
“Kami menemukan banyak anak dibonceng tanpa helm. Ini sangat berisiko. Pembagian helm anak ini merupakan bentuk kepedulian kami untuk melindungi keselamatan mereka. Keselamatan bukan hanya milik orang tuanya saja, tetapi juga untuk anak yang mereka bawa,” jelasnya.
AKP Rezky menambahkan bahwa pendekatan ini bertujuan membangun kesadaran jangka panjang. “Penegakan hukum penting, tetapi edukasi keselamatan adalah langkah yang lebih mendasar. Kami ingin orang tua memahami bahwa satu kelalaian kecil dapat berdampak besar bagi anak,” ujarnya.
Kapolres Kutai Timur, AKBP Fauzan Arianto, mengapresiasi inovasi humanis dalam pelaksanaan Ops Zebra Mahakam 2025. Menurutnya, sinergi antara penindakan dan kepedulian adalah strategi efektif untuk menekan angka pelanggaran.
“Polres Kutim tidak hanya menindak, tetapi juga memberikan solusi. Pembagian helm anak ini menjadi simbol bahwa keselamatan anak adalah prioritas kami,” tegasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas dan menjaga keselamatan keluarga saat berkendara. “Kami berharap orang tua menempatkan keselamatan anak sebagai yang utama. Helm bukan sekadar kewajiban, tetapi perlindungan nyawa,” tambahnya.
Operasi Zebra Mahakam 2025 akan terus dilaksanakan hingga akhir November dengan sasaran pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Polres Kutim memastikan pendekatan humanis akan tetap berjalan seiring dengan penindakan tegas demi terciptanya budaya tertib berlalu lintas.(Yuliana W)

