October 6, 2025


Mediasiutama, Kukar – Para kader Posyandu di Desa Loh Sumber dibekali keterampilan membuat makanan tambahan bergizi dalam pelatihan yang digelar untuk memperkuat peran mereka menjaga kesehatan balita dan ibu hamil di lingkungan desa.

Pelatihan berlangsung di Balai Desa Loh Sumber pada Selasa (29/4/2025). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas kader Posyandu dalam menyediakan makanan sehat dan seimbang berbahan pangan lokal yang mudah didapatkan warga.

Pelatihan menghadirkan narasumber dari Puskesmas Loa Kulu dan seorang ahli gizi lokal. Mereka memberikan materi secara langsung, mulai dari dasar-dasar gizi hingga praktik mengolah makanan tambahan yang bergizi, lezat, dan ekonomis.

Plt Sekretaris Kecamatan Loa Kulu, Khairuddinata, hadir langsung dalam kegiatan tersebut. Ia mengapresiasi semangat para kader yang antusias belajar demi memberikan layanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat desa.

“Kader Posyandu adalah tulang punggung layanan kesehatan ibu dan anak. Mereka berperan penting menyampaikan edukasi gizi yang benar kepada warga,” ujar Khairuddinata dalam sambutannya.

Menurutnya, pelatihan semacam ini menjadi langkah penting dalam upaya menekan angka stunting dan meningkatkan kesadaran gizi di tingkat keluarga. Ia berharap keterampilan yang diperoleh kader dapat diterapkan dalam kegiatan rutin Posyandu maupun kehidupan sehari-hari.

“Kami ingin kader tidak hanya tahu teori, tapi juga mampu menunjukkan langsung cara membuat makanan sehat yang bisa dipraktikkan ibu-ibu di rumah,” tambahnya menjelaskan tujuan jangka panjang dari pelatihan ini.

Pelatihan berlangsung interaktif dan menyenangkan. Kader Posyandu diajak langsung mencoba membuat berbagai olahan makanan tambahan seperti bubur kacang hijau, puding jagung susu, dan camilan bola singkong isi tempe. Semua berbahan dasar lokal, mudah ditemukan, dan ramah di kantong.

Narasumber menjelaskan pentingnya memperhatikan keseimbangan gizi, terutama protein, vitamin, dan zat besi, yang dibutuhkan balita dan ibu hamil dalam masa pertumbuhan dan pemulihan.

“Makanan sehat tidak harus mahal. Kita bisa mulai dari dapur sendiri dengan bahan-bahan yang biasa digunakan, asalkan tahu cara mengolahnya,” ujar salah satu narasumber dari Puskesmas Loa Kulu.

Kegiatan ini juga memberi bekal tambahan bagi kader untuk menyusun menu harian bergizi yang bisa dijadikan contoh di setiap Posyandu. Tujuannya agar masyarakat terbiasa menyajikan makanan seimbang dan bergizi tinggi sejak dini.

Para kader tampak serius mencatat resep, bertanya secara aktif, dan berdiskusi tentang cara terbaik menyampaikan informasi gizi kepada warga. Banyak dari mereka menyatakan bahwa pelatihan ini memberikan perspektif baru dalam menjalankan tugas.

Program ini juga akan dikembangkan lebih lanjut oleh pemerintah desa dengan membentuk kelompok kader gizi. Mereka nantinya akan membantu menyusun kampanye edukasi gizi berbasis pangan lokal dan mendampingi keluarga-keluarga yang memiliki anak berisiko stunting.

“Kami yakin, dengan kader yang paham dan terlatih, kita bisa menciptakan lingkungan yang sadar gizi dan bebas stunting,” tandas Khairuddinata optimis.

Pelatihan diakhiri dengan penilaian hasil praktik dan diskusi tindak lanjut kegiatan. Seluruh kader berkomitmen meneruskan ilmu yang mereka peroleh kepada masyarakat melalui Posyandu dan kegiatan penyuluhan di masing-masing dusun.

Inisiatif ini merupakan bentuk nyata sinergi antara sektor kesehatan, pemerintah desa, dan masyarakat dalam menciptakan keluarga yang sehat dan mandiri dari dapur sendiri. Dengan bahan sederhana dan ilmu yang tepat, kader Loh Sumber kini siap menjadi agen perubahan dari lini terdepan.

Adv/Diskominfo Kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *