October 6, 2025


Mediasiutama, Mediasiutama, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara resmi memulai pembangunan jembatan pendamping di kawasan Jembatan Besi, Tenggarong, pada Senin, 21 April 2025. Seremoni awal ditandai dengan prosesi adat Tempong Tawar oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura di Simpang Tiga Danau Semayang, lokasi strategis yang akan menjadi titik pembangunan jembatan baru.

Proyek ini digadang-gadang sebagai salah satu upaya mengurai kemacetan yang sering terjadi di kawasan jantung kota sekaligus memperindah wajah kota sebagai destinasi wisata unggulan Kalimantan Timur.

Bupati Kukar, Edi Damansyah, menyampaikan bahwa proyek jembatan pendamping ini bukan sekadar penambahan jalur transportasi, melainkan menjadi bagian dari perencanaan kota jangka panjang.

“Kita bangun bukan hanya untuk menyambungkan titik A ke titik B, tapi untuk memperkuat identitas kota. Kita harap proyek ini rampung akhir tahun 2025,” ujar Edi.

Pembangunan jembatan ini dilaksanakan oleh PT Putra Nanggroe Aceh dengan masa kerja sekitar 10 bulan. Kontruksi akan menggunakan sistem composite girder yang dikenal kokoh dan tahan lama hingga seabad. Jembatan ini juga dilengkapi trotoar, menyesuaikan kebutuhan masyarakat pejalan kaki.

Kepala Dinas PUPR Kukar, Wiyono, menegaskan bahwa penyelesaian proyek dijadwalkan sebelum perayaan Natal 2025. Pihaknya optimistis semua berjalan tepat waktu karena seluruh tahap awal sudah rampung.

“Kami ingin kehadiran jembatan ini tak hanya memperlancar kendaraan, tetapi menjadi pelengkap wajah kota dan menambah daya tarik wisata,” ungkap Wiyono.

Lebih dari sekadar sarana transportasi, kawasan di sekitar jembatan baru juga akan dirancang sebagai ruang publik. Pemerintah daerah berencana membangun taman kota dan ruang terbuka hijau, yang bisa dimanfaatkan masyarakat maupun wisatawan.

Jembatan pendamping ini tidak menggantikan Jembatan Besi yang sudah lebih dulu eksis, melainkan hadir sebagai pelengkap dan pengurai arus lalu lintas. Jembatan lama tetap dipertahankan, karena dinilai memiliki nilai sejarah dan kedekatan emosional bagi warga Tenggarong.

Dengan adanya dua jembatan, lalu lintas akan lebih terbagi dan tekanan beban di masing-masing jalur akan berkurang. Hal ini sangat penting untuk menjamin keselamatan pengguna jalan dan keberlangsungan infrastruktur jangka panjang.

“Pemerintah ingin memastikan bahwa kota Tenggarong tidak hanya berkembang secara fungsional, tapi juga estetis dan berkelanjutan,” tutur Edi menutup sambutannya.

Warga yang hadir menyambut baik proyek ini, menganggapnya sebagai harapan baru untuk kenyamanan mobilitas dan kebanggaan kota. Proyek jembatan pendamping ini digadang menjadi ikon baru Tenggarong yang menyatukan fungsi, budaya, dan keindahan dalam satu struktur monumental.

Adv/Diskominfo Kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *