October 6, 2025


Mediasiutama, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat peran Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) tingkat kecamatan sebagai penggerak utama pengembangan seni, budaya, dan ekonomi berbasis komunitas.

Melalui Dinas Pariwisata (Dispar Kukar), strategi ini diharapkan mampu mengolah potensi seni dan budaya lokal menjadi kekuatan ekonomi baru yang berkelanjutan dan merata di seluruh wilayah Kukar.

Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kukar, Zikri Umulda, menegaskan bahwa pihaknya kini lebih fokus membina Kekraf di kecamatan. Menurutnya, inisiatif dari bawah lebih adaptif terhadap kebutuhan dan karakter masyarakat.

“Kekuatan sebenarnya ada di tingkat bawah. Maka, kami dorong Kekraf Kecamatan agar mandiri dan mengenali potensi unik di wilayah mereka sendiri,” ujar Zikri.

Hingga kini, sudah terbentuk 10 Kekraf Kecamatan yang menunjukkan beragam inisiatif kreatif. Salah satunya di Loa Janan, yang sukses menggelar pertunjukan seni rakyat bertajuk Tau-Tau Ada Panggung, mendapat antusiasme tinggi dari warga.

“Muara Jawa juga tidak kalah inovatif. Mereka manfaatkan media podcast untuk mempromosikan UMKM dan destinasi wisata lokal,” tambah Zikri.

Dukungan nyata dari Dispar Kukar bukan hanya pembentukan lembaga, tetapi juga pendampingan dan fasilitasi berbagai event kreatif yang melibatkan langsung komunitas.

Akhir Mei 2025 nanti, dua agenda besar akan digelar sebagai bukti sinergi antara dinas dan pelaku kreatif daerah.

“Handil Kustik Fest di Muara Jawa pada 30–31 Mei 2025, dan panggung seni di Loa Janan pada 31 Mei 2025. Ini bukan sekadar hiburan, tapi ruang berekspresi dan membuka peluang ekonomi,” jelas Zikri.

Ia menambahkan, kegiatan seperti ini memperkuat identitas lokal sekaligus menjadi wadah promosi yang lebih segar bagi UMKM seni dan budaya.

“Kegiatan ini tidak hanya menghadirkan hiburan, tapi juga memperkuat identitas lokal dengan kemasan kreatif yang mudah diterima semua lapisan masyarakat,” tegasnya.

Arahan Bupati Kukar juga memperjelas bahwa ekonomi kreatif harus berkembang merata di seluruh kecamatan, tidak hanya terpusat di ibu kota kabupaten.

“Kekraf bukan sekadar pelengkap, tapi penggerak utama. Masyarakat kami dorong terlibat aktif, bukan sekadar penonton,” tambah Zikri.

Ia juga menegaskan bahwa Dispar Kukar berperan sebagai mitra strategis, bukan sekadar pembina formal.

“Kami pastikan keberlanjutan lewat pelatihan, event, dan promosi. Bukan hanya euforia sesaat, tapi jadi kekuatan ekonomi nyata,” tutupnya.

Adv/Diskominfo Kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *