October 6, 2025


Mediasiutama, Kukar – Festival Budaya Nutuk Beham yang digelar masyarakat Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun Darat, mulai Jumat (9/5/2025), menghadirkan wajah baru pariwisata berbasis adat yang kian diminati wisatawan lokal maupun dari luar daerah.

Ritual adat panen padi ini kini tidak sekadar menjadi prosesi tradisional tahunan, tetapi juga dikemas menarik sebagai festival budaya yang mampu menggerakkan sektor pariwisata sekaligus ekonomi kreatif masyarakat desa.

Pembukaan festival berlangsung meriah di Balai Adat Kota Bangun Darat, dipimpin langsung oleh Camat Kota Bangun Darat, Zulkifli, yang mewakili Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah. Sejumlah pejabat turut hadir, di antaranya Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo, Kepala Desa Kedang Ipil, Kuspawansyah, serta tokoh adat setempat.

“Festival ini bukan hanya menjaga tradisi, tetapi juga menjadi daya tarik yang mampu memajukan pariwisata dan perekonomian desa,” kata Zulkifli dalam sambutannya.

Dalam pesan tertulis yang dibacakan, Bupati Kukar Edi Damansyah menggarisbawahi pentingnya penguatan budaya lokal sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan yang bisa memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

“Budaya yang dikelola dengan baik akan menjadi kekuatan ekonomi sekaligus penguat jati diri masyarakat,” tegas Zulkifli saat menyampaikan sambutan bupati.

Kepala Desa Kedang Ipil, Kuspawansyah, mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkolaborasi menyukseskan pelaksanaan Festival Nutuk Beham, yang kini masuk dalam kalender pariwisata resmi Kabupaten Kutai Kartanegara.

“Kami berterima kasih kepada pemerintah daerah, tokoh adat, dan warga desa yang antusias bekerja sama, sehingga festival ini bisa terlaksana dengan baik,” ujar Kuspawansyah.

Festival Nutuk Beham tahun ini berlangsung selama tiga hari, mulai 9 hingga 11 Mei 2025, dengan rangkaian acara yang mencerminkan kekayaan budaya Kutai. Prosesi adat utama tetap menjadi sorotan, diikuti pertunjukan kesenian tradisional dan pameran produk unggulan desa.

Bagi generasi muda, festival ini menjadi ruang belajar terbuka untuk memahami filosofi serta nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam tradisi Nutuk Beham.

“Anak-anak muda wajib tahu dan mencintai budaya sendiri, agar tidak mudah tergerus oleh arus modernisasi,” ujar salah satu tokoh adat yang turut hadir dalam acara pembukaan.

Selain sebagai ajang pelestarian budaya, festival ini juga membawa dampak positif bagi pertumbuhan UMKM desa. Berbagai produk hasil pertanian, kerajinan tangan, dan kuliner khas desa dipasarkan selama festival berlangsung, menarik minat wisatawan yang hadir.

“Semoga festival ini terus berkembang dan membawa manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat,” ungkap Kuspawansyah.

Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi antara pemerintah, warga, serta para pelaku budaya, Festival Nutuk Beham kini tampil sebagai salah satu daya tarik utama wisata budaya di Kutai Kartanegara.

“Ini bukti bahwa budaya bukan hanya bagian dari masa lalu, melainkan bisa menjadi kekuatan untuk masa depan desa,” tutup Zulkifli.

Adv/Diskominfo Kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *