
Mediasiutama, Kukar – Pendapatan sektor pariwisata di Kabupaten Kutai Kartanegara terus menunjukkan tren positif. Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar sukses menyumbang Rp1,6 miliar untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) sepanjang 2024.
Pencapaian ini berasal dari lima objek wisata andalan yang dikelola langsung oleh Pemerintah Kabupaten. Meski belum menjadi penyumbang PAD terbesar, Dispar optimistis angka tersebut akan terus meningkat dengan pengelolaan yang lebih profesional.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispar Kukar, Arianto, mengatakan bahwa destinasi wisata penyumbang terbesar PAD saat ini adalah Pulau Kumala, Planetarium Jagat Raya, Pantai Merah Samboja, Waduk Panji Sukarame, dan Tugu Equator di Santan Ulu.
“Lima objek itu merupakan pilar utama yang menopang sektor pariwisata di Kukar,” ucapnya saat diwawancarai, Rabu (10/4/2024).
Ia menjelaskan bahwa angka tersebut hanya berasal dari pengelolaan langsung Dispar Kukar. Sementara kontribusi dari pajak hotel, restoran, dan usaha lainnya dikelola oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).
“Sinergi dengan Bapenda dan OPD lainnya sangat penting agar potensi pariwisata bisa dimaksimalkan,” lanjutnya.
Menurut Arianto, potensi sektor pariwisata Kukar masih terbuka lebar untuk dikembangkan. Dispar terus berupaya meningkatkan dampak ekonomi dari pariwisata melalui berbagai strategi.
“Kami ingin pariwisata menjadi penggerak ekonomi daerah. Ini bisa terwujud dengan tata kelola yang terarah,” ujarnya menambahkan.
Salah satu fokus utama saat ini adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dispar Kukar berencana memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada pelaku usaha wisata, pemandu, hingga pengelola rumah makan.
“Kami akan menggelar pelatihan dan sertifikasi untuk meningkatkan standar pelayanan dan kenyamanan wisatawan,” jelasnya.
Sertifikasi itu, lanjutnya, tidak hanya berlaku untuk SDM pariwisata, tetapi juga menyasar rumah makan di area wisata. Penilaian akan mencakup kebersihan, higienitas, dan kelayakan pelayanan.
“Kami ingin rumah makan di destinasi wisata memenuhi standar kebersihan dan kesehatan yang baik,” katanya lagi.
Ia menilai infrastruktur yang baik harus dibarengi dengan pelayanan prima dari SDM yang kompeten. Hal ini bertujuan memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjung dan mendorong wisatawan untuk datang kembali.
“Pelayanan yang ramah dan profesional akan meninggalkan kesan mendalam bagi wisatawan,” ungkapnya.
Di sisi lain, promosi pariwisata juga terus digenjot melalui kerja sama dengan pelaku usaha, UMKM, hingga pihak swasta. Dispar Kukar aktif membangun ekosistem wisata yang saling mendukung.
“Promosi digital menjadi senjata utama kami untuk menjangkau pasar yang lebih luas,” tutur Arianto.
Ia menyebutkan bahwa strategi ini telah mulai menunjukkan hasil. Kunjungan wisatawan perlahan meningkat, dan geliat usaha mikro di sekitar destinasi turut menggeliat.
“Kami sedang mendorong kolaborasi antara pengelola objek wisata, pelaku UMKM, dan pihak ketiga untuk memajukan sektor ini,” tegasnya.
Ke depan, Dispar Kukar menargetkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan secara bertahap. Selain itu, pendapatan dari sektor ini juga diharapkan bisa meningkat lebih signifikan dari tahun ke tahun.
“Dengan pengelolaan yang serius dan kerja sama lintas sektor, pariwisata bisa jadi tulang punggung ekonomi Kukar,” tutup Arianto penuh keyakinan.
Adv/Dispar Kukar