
Mediasiutama, Kukar – Mahasiswa asal Kutai Kartanegara (Kukar) yang sedang menempuh studi di Kota Malang kembali menggagas kegiatan budaya “Etam Begenjoh” sebagai bentuk kecintaan terhadap kampung halaman.
Acara ini diinisiasi oleh komunitas Keluarga Mahasiswa Pelajar Kukar di Malang (KMPKK) dan dirancang untuk mengenalkan budaya Kukar kepada masyarakat Malang yang dikenal memiliki potensi wisatawan tinggi.
Plt Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Kukar, Ivan Ahmad, menyampaikan bahwa kegiatan ini muncul dari rasa rindu mahasiswa terhadap tanah kelahiran serta semangat untuk membawa identitas daerah ke luar wilayah.
“Etam Begenjoh adalah bentuk nyata anak muda Kukar yang ingin memperkenalkan budaya asal mereka di perantauan,” ucap Ivan pada Selasa (8/4/2025).
Menurut Ivan, konsep kegiatan ini bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga menjadi strategi promosi budaya Kukar yang sangat efektif di daerah lain.
“Malang dipilih karena jumlah pelajar dan wisatawannya besar, sehingga menjadi tempat yang strategis,” jelasnya.
Etam Begenjoh dijadwalkan berlangsung pada Mei 2025. Hari ini, sejumlah mahasiswa dijadwalkan melakukan audiensi dan presentasi kepada Dinas Pariwisata Kukar untuk mendapatkan dukungan resmi.
Ivan mengapresiasi upaya mahasiswa tersebut dan menyebut langkah ini sejalan dengan amanah Permendagri No. 90 Tahun 2019 yang menugaskan Dinas Pariwisata untuk mengembangkan promosi daerah secara luas.
“Rangkaian acaranya akan menampilkan kekayaan seni dan budaya Kukar, mulai dari tari-tarian hingga pertunjukan lainnya,” ujar Ivan.
Ia menyebutkan bahwa acara ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luar daerah untuk berkunjung langsung ke Kukar.
“Dengan melihat keindahan budaya kita, mereka akan penasaran dan ingin mengeksplorasi lebih jauh,” tambahnya.
Ivan juga berharap Etam Begenjoh bisa menjadi gerakan bersama, tidak hanya dijalankan oleh mahasiswa, melainkan juga melibatkan elemen-elemen lain dalam pembangunan daerah.
“Kita bisa kolaborasi dengan Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, pelaku UMKM, serta Dinas Penanaman Modal,” tuturnya.
Bagi Ivan, kolaborasi seperti ini akan memperkuat promosi budaya sekaligus membuka peluang bagi sektor ekonomi dan investasi daerah.
“Ini tidak hanya soal budaya, tapi juga promosi kuliner, pariwisata, dan potensi daerah lainnya,” ucapnya dengan penuh semangat.
Ia pun berharap agar semangat mahasiswa Kukar di Malang ini bisa menjadi contoh untuk rekan-rekan di kota lain seperti Jakarta, Yogyakarta, hingga Makassar.
“Kalau semua bergerak, promosi budaya kita bisa lebih masif dan berkelanjutan,” katanya lagi.
Ivan optimistis bahwa gerakan mahasiswa di perantauan seperti ini bisa menjadi kekuatan besar dalam menjaga dan mengenalkan budaya Kukar di tingkat nasional.
“Semangat anak muda seperti ini patut diapresiasi karena merekalah yang menjadi jembatan antara warisan budaya dan generasi masa depan,” pungkasnya.
Dengan semangat kolaboratif dan kecintaan terhadap budaya daerah, Etam Begenjoh diharapkan menjadi gerakan yang mampu menjangkau lebih luas serta memperkuat identitas Kukar di mata Indonesia.
Adv/Dispar Kukar

