October 6, 2025


Mediasiutama, Kukar – Di tengah kesibukan masyarakat yang mengurus administrasi publik, Mal Pelayanan Publik (MPP) Kutai Kartanegara menghadirkan inovasi menarik yang menggabungkan layanan publik dengan pertunjukan seni budaya lokal. Program Pojok Kreasi Rakyat (Pokir) yang digelar setiap hari Rabu ini tidak hanya mengubah suasana menunggu menjadi lebih menyenangkan, tapi juga memperkuat pelestarian seni dan tradisi Kutai Kartanegara.

Program ini merupakan kolaborasi apik antara Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kukar. Tujuannya adalah memberikan pengalaman pelayanan publik yang tidak hanya efisien tetapi juga penuh nilai budaya dan edukasi.

Plt. Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kukar, Ahmad Ivan, menjelaskan bahwa ide ini lahir dari keinginan menghilangkan kebosanan warga yang menunggu antrean dengan menghadirkan hiburan berkualitas di ruang publik.

“Kami ingin mengubah paradigma ruang tunggu yang biasa menjadi ruang penuh kreativitas, di mana masyarakat dapat merasakan kehangatan budaya lokal sembari menunggu layanan,” ungkap Ivan.

Setiap pekan, Pokir menghadirkan ragam seni tradisional seperti musik gambus dan sape, tari Dayak, serta pertunjukan sastra dan teater rakyat yang mengangkat cerita-cerita legenda Kutai. Tak jarang, program ini juga menampilkan musik akustik modern yang memadukan unsur budaya lokal dengan lagu-lagu populer, sehingga dapat menjangkau berbagai kalangan usia.

Menurut Ivan, keberadaan Pokir juga menjadi ruang latihan sekaligus panggung bagi seniman lokal, khususnya para pemuda yang ingin mengasah kemampuan seni mereka.

“Banyak seniman muda yang selama ini jarang mendapat kesempatan tampil di ruang publik. Melalui Pokir, mereka bisa menunjukkan karya sekaligus mengembangkan potensi ekonomi kreatif,” jelasnya.

Respon positif masyarakat menjadi indikator keberhasilan program ini. Rina, seorang pengunjung MPP, mengungkapkan bahwa program ini membuat pengalaman mengurus administrasi menjadi lebih berwarna. “Biasanya saya cepat bosan dan stres saat antre, tapi dengan adanya pertunjukan seni, saya jadi merasa rileks dan lebih mengenal budaya Kutai,” ujarnya.

Lebih dari sekadar hiburan, Pokir juga dimanfaatkan sebagai media edukasi budaya dan pelestarian tradisi, yang menurut Ivan sangat penting agar warisan budaya Kutai tidak pudar di tengah modernisasi. “Kami ingin generasi muda dan masyarakat luas kembali mencintai dan memahami nilai-nilai budaya asli Kutai Kartanegara,” imbuhnya.

Dalam jangka panjang, Dispar Kukar berencana mengembangkan program ini dengan menambah jenis seni dan mengadakan workshop seni, pameran budaya, serta pelatihan manajemen usaha kreatif untuk pelaku seni.

“Kami ingin Pokir juga menjadi pusat pengembangan ekonomi kreatif, sehingga pelaku seni dapat memperoleh penghasilan dari karya mereka,” ujar Ivan.

Selain itu, DPMPTSP Kukar turut mendukung penuh program ini dengan menyediakan fasilitas dan koordinasi teknis, sehingga pertunjukan seni dapat berjalan lancar tanpa mengganggu pelayanan administrasi.

Program ini menunjukkan bagaimana inovasi pelayanan publik dapat dipadukan dengan pelestarian budaya secara efektif. Pokir membuka peluang bagi pemerintah dan masyarakat untuk bersinergi dalam menciptakan ruang publik yang hidup, edukatif, dan menghibur.

“Dengan Pokir, kami ingin mengajak seluruh elemen masyarakat agar bersama-sama menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya Kutai sambil menikmati kemudahan pelayanan publik yang berkualitas,” tutup Ivan optimis.

Adv,Dispar Kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *