
Mediasiutama.com, Kutai Kartanegara – Setahun perjalanan Simpang Odah Etam (SOE) menjadi bukti nyata bahwa ruang publik yang dikelola dengan semangat kebersamaan mampu melahirkan manfaat besar bagi masyarakat. Berdiri di jantung Kota Raja, kawasan ini tidak hanya menghadirkan kuliner khas dan produk UMKM, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran sosial, budaya, dan ekonomi kreatif. Perayaan ulang tahun pertama pada Sabtu (30/8/2025) sore pun menjadi momen refleksi bersama, bahwa keberhasilan SOE lahir dari partisipasi aktif warga Kukar yang menjadikannya ikon kebanggaan daerah.
Ribuan pengunjung memadati Jalan Mayjend Sutoyo, Kelurahan Panji, untuk menikmati ragam hiburan, pertunjukan budaya, hingga pesta rakyat. Hadir pula jajaran pejabat tinggi Kukar, di antaranya Bupati dr. Aulia Rahman Basri, M.Kes, Ketua DPRD Ir. H. Ahmad Yani, Sekda Dr. H. Sunggono, MM, Kajari Tengku Firdaus, serta unsur Forkopimda dan tokoh masyarakat. Kehadiran mereka menjadi wujud dukungan pemerintah terhadap geliat UMKM dan kreativitas lokal.
Dalam sambutannya, Bupati Aulia Rahman menegaskan SOE bukan sekadar pusat kuliner, melainkan simbol kolaborasi. “Simpang Odah Etam adalah wadah kreasi, ajang silaturahmi, dan kebanggaan masyarakat Tenggarong. Kita ingin semakin banyak inovasi lahir dari sini,” ujarnya disambut tepuk tangan.
Sejak sore hingga malam, panggung hiburan menampilkan Hudoq Kids, Fashion Show, Teater Kukar, hingga musik tingkilan. Panitia juga menggelar lomba tenant UMKM dengan penghargaan stan kreatif dan ramah, serta kuis berhadiah dan sedekah bumi yang membuat pengunjung bertahan hingga akhir acara.
Kepala Dinas Koperasi Kukar, Taufiq Zulfian Noor, menyebut momentum ini sebagai pijakan penting. “Dari SOE, kita belajar bahwa kolaborasi mampu melahirkan daya tarik wisata kuliner dan ekonomi kreatif yang membanggakan,” ucapnya.
Dengan tema kebersamaan dan kreativitas, ulang tahun perdana SOE bukan sekadar perayaan, tetapi pengingat pentingnya menjaga ruang bersama yang produktif. SOE kini menjelma sebagai wajah baru Tenggarong yang ramah, kreatif, dan menjadi sumber kebanggaan masyarakat Kutai Kartanegara. (Yuliana W)