October 6, 2025

Mediasiutama.com, Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memastikan pelaksanaan Festival Erau Adat Kutai 2025 akan tetap berlangsung meriah meski menghadapi keterbatasan anggaran. Kepastian ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Thauhid, usai rapat koordinasi pada Rabu (3/9/2025).

Menurutnya, rangkaian resmi festival akan diumumkan pada 6 September 2025, meliputi peluncuran logo, tema, jadwal acara, hingga lagu resmi Erau. “Pembukaan akan dipusatkan di Stadion Rondong Demang, sementara prosesi sakral tetap berlangsung di Keraton Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Kegiatan olahraga tradisional, beseprah pada 25 September, serta belimbur pada 28 September akan menjadi bagian utama,” ungkap Thauhid.

Pelaksanaan prosesi sakral Erau akan dimulai 12 September di Keraton Kutai, sedangkan agenda utama festival digelar pada 21–29 September 2025. Dalam penyelenggaraannya, ritual sakral sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kesultanan Kutai Kartanegara, sementara pemerintah daerah fokus pada aspek teknis seperti pembukaan, keamanan, kebersihan, dan kegiatan seremonial.

Perwakilan Kesultanan, Pangeran H. Heriansyah, menegaskan bahwa Erau bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi warisan budaya yang memperkuat jati diri bangsa. “Erau adalah perekat sejarah dan budaya masyarakat Kutai sekaligus cerminan identitas bangsa Indonesia,” tegasnya.

Dari sisi promosi, Dinas Pariwisata Kukar yang diwakili A.W. Ivan Akhmad Y., S.Sos, menuturkan pihaknya menggandeng tim profesional untuk mendokumentasikan seluruh rangkaian Erau. Selain itu, akan dipasarkan pula paket wisata budaya ke tingkat nasional guna menarik wisatawan lebih luas.

Kabar menggembirakan datang dari pemerintah pusat. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dijadwalkan hadir pada 28 September 2025, bertepatan dengan puncak acara belimbur. Kehadiran Menteri dinilai menambah nilai strategis festival, sekaligus memperkuat hubungan historis dengan Kesultanan Kutai.

Meski anggaran lebih terbatas dibanding tahun sebelumnya, Thauhid tetap optimistis makna Erau tidak akan berkurang. “Insya Allah, semangat dan riuhnya Erau tetap terasa. Festival ini menjadi perekat budaya, sarana edukasi, sekaligus momentum memperkuat persatuan masyarakat,” pungkasnya.(Yuliana W)

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *