
Mediasiutama.com, Tenggarong – Prosesi pengukuhan Pemangku Adat Kutai Timur resmi digelar di Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Tenggarong, Kamis (19/9/2025). Acara sakral ini dipimpin langsung oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura XXI, Aji Muhammad Arifin, dan disaksikan oleh tokoh adat, pejabat daerah, serta ratusan undangan kehormatan.
Dalam prosesi tersebut, Sultan Aji Muhammad Arifin mengukuhkan pemangku adat dengan disertai pembacaan sumpah Api Suwaka oleh pemangku adat terpilih. Pengukuhan ini menegaskan keberlanjutan peran adat sebagai perekat budaya, penjaga tradisi, serta penguat identitas masyarakat Kutai di tengah perubahan zaman.
Bupati Kutai Timur, Drs. Ardiansyah Sulaiman, M.M.Si, yang hadir dalam acara itu menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Sultan Aji Muhammad Arifin atas kepedulian terhadap kelestarian adat di wilayahnya.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Ayahanda Sultan Aji Muhammad Arifin yang telah berkenan mengukuhkan pemangku adat di Kutai Timur. Hal ini menjadi barometer penting bahwa adat istiadat harus dijaga keberadaannya. Semoga adat Kutai terus menjadi sumber kearifan, budaya, serta pengikat persatuan masyarakat,” ujar Bupati.
Lebih lanjut, Bupati berpesan agar pemangku adat yang baru dikukuhkan mampu mengemban amanah dengan baik.
“Tugas ini berat namun mulia. Pemangku adat diharapkan menjadi penasehat, pengayom, sekaligus penjaga tradisi di masyarakat. Dengan dukungan Majelis Adat, pengukuhan serupa juga perlu dilakukan di setiap kecamatan Kutai Timur agar adat tetap terpelihara,” tegas Ardiansyah.
Sementara itu, Sultan Aji Muhammad Arifin dalam sabdanya menekankan bahwa pengukuhan ini bukan sekadar seremonial, melainkan juga amanah besar.
“Pengukuhan ini adalah ikatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Pemangku adat bukan hanya simbol, tetapi harus mampu menegakkan hukum adat, mengayomi rakyatnya, dan merawat warisan leluhur agar tetap hidup di tengah arus modernisasi,” tutur Sultan Aji Muhammad Arifin.
Acara yang berlangsung khidmat ini turut dihadiri Sekretaris Daerah Kutai Timur, jajaran Forkopimda, Ketua DPRD, kepala OPD, tokoh agama, budayawan, akademisi, hingga kerabat besar Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Di penghujung acara, baik Sultan Aji Muhammad Arifin maupun Bupati Kutai Timur sama-sama menutup sambutan dengan pantun adat yang sarat makna, disambut tepuk tangan hadirin.
Dengan pengukuhan ini, diharapkan Pemangku Adat Kutai Timur dapat bersinergi dengan pemerintah daerah dan Kesultanan Kutai Kartanegara untuk menjaga kondusivitas, memperkuat persatuan, serta melestarikan budaya Kutai sebagai warisan luhur bangsa.
Bupati Kutai Timur Drs. Ardiansyah Sulaiman, M.M.Si menegaskan kembali harapannya.
“Mari kita lestarikan adat istiadat Kutai, karena siapa lagi kalau bukan kita. Inilah perekat budaya dan identitas yang harus kita jaga bersama demi generasi mendatang.” (Yuliana W)