October 6, 2025

Mediasiutama.com, Kutai Kartanegara – Prosesi adat Ngatur Dahar bukan sekadar jamuan makan malam, melainkan sarana komunikasi spiritual yang diwariskan leluhur Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Ritual yang digelar Sabtu malam (20/09/2025) di halaman Museum Mulawarman, Tenggrong, ini diyakini sebagai pesan gaib kepada alam sebelah untuk menandai dimulainya Erau.

Sekretaris Panitia RAU 2025, Panggeran Mangkupati, menjelaskan bahwa Ngatur Dahar berfungsi sebagai pemberitahuan kepada alam gaib sekaligus doa agar Sultan dan rakyat terhindar dari marabahaya. “Ngatur Dahar adalah pesan gaib sekaligus doa keselamatan bagi Sultan dan masyarakat,” ujarnya.

Dalam prosesi tersebut, tersaji 41 jenis makanan khas Kutai. Setiap hidangan bukan sekadar sajian kuliner, tetapi mengandung filosofi mendalam. Ayam asap (manok Tunu) dan ikan haruan asap (bertus) misalnya, melambangkan pembakaran segala keburukan agar tidak mengganggu kewibawaan Sultan. Hidangan lainnya pun merepresentasikan doa, pengharapan, dan penghormatan kepada alam gaib.

Peran dewa dan belian sebagai ponggawa adat juga sangat sentral. Mereka dipercaya sebagai perantara yang menyampaikan doa Sultan dan rakyat, serta menjaga keseimbangan antara dunia nyata dan dunia gaib. Dengan kehadiran mereka, prosesi diyakini terlindungi dari segala gangguan.

Meski era modern membawa perubahan besar, filosofi Ngatur Dahar tetap dipertahankan. Bagi masyarakat Kutai, prosesi ini adalah pengingat bahwa Erau bukan hanya pesta budaya, melainkan doa bersama untuk keselamatan negeri.

Harapan Panggeran Mangkupati pun penuh makna “Semoga Sultan diberi kekuatan menjaga marwah Kesultanan, dan Erau 2025 berjalan lancar, penuh keberkahan, tanpa gangguan.” (Yuliana W)

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *