October 6, 2025

Mediasiutama.com, TENGGARONG – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-243 Kota Tenggarong pada September 2025 kembali dimeriahkan dengan prosesi ziarah makam tokoh-tokoh penting Kesultanan Kutai Kartanegara, Tenggarong (29/09/2025). Agenda rutin ini bukan sekadar seremonial, melainkan momentum refleksi sejarah serta penghormatan terhadap pendiri kota dan para sultan yang telah berperan membentuk identitas budaya Tenggarong.

Ziarah berlangsung di beberapa lokasi penting, salah satunya Kompleks Makam Kesultanan Kutai Kartanegara yang berada di kawasan Museum Mulawarman. Kompleks ini menjadi tempat persemayaman para sultan dan keluarga Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Kehadiran Bupati Kutai Kartanegara, perwakilan Kesultanan, serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menunjukkan sinergi antara pemerintah dan adat dalam menjaga nilai-nilai luhur warisan sejarah.

Secara khusus, ziarah juga dilakukan ke makam Aji Imbut atau Sultan Aji Muhammad Muslihuddin, pendiri Kota Tenggarong. Sosok ini dikenal sebagai tokoh visioner yang memindahkan pusat pemerintahan Kesultanan Kutai dari Tepian Batu ke wilayah yang kini dikenal sebagai Tenggarong, menjadikannya pusat kebudayaan dan pemerintahan hingga hari ini.

Prosesi ziarah diawali dengan peletakan bunga seperti bunga kertas, kamboja, dan melati (dikenal sebagai bunga lompo) di pusara para sultan. Setelah itu, seluruh peserta melakukan pembacaan doa bersama untuk mendoakan arwah para pendahulu. Ritual ini tidak hanya meneguhkan penghormatan terhadap leluhur, tetapi juga mengingatkan generasi kini akan tanggung jawab melanjutkan nilai-nilai kebangsawanan, kepemimpinan, dan kebudayaan.

Meski secara administratif Tenggarong berstatus kecamatan, kota ini sejak lama dikenal sebagai pusat peradaban dan adat istiadat di Kalimantan Timur. Tradisi ziarah ini menjadi simbol keterikatan masyarakat terhadap sejarah, sekaligus sarana edukasi budaya bagi generasi muda. Dengan cara ini, warisan spiritual dan sejarah yang menjadi “ruh” Kota Tenggarong dapat terus terjaga, sejalan dengan semangat pembangunan daerah yang berkelanjutan. (Yuliana W)

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *