
Mediasiutama.com, Samarinda – Suasana penuh antusias mewarnai Lomba Kreasi Menu B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) Non Beras Non Terigu Berbasis Pangan Lokal tingkat Provinsi Kalimantan Timur yang digelar (11/10) pada pukul 09.00 WITA di Gedung Olah Bebaya Pendopo Odah Etam, Kompleks Kantor Gubernur Kalimantan Timur.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim bersama Tim Penggerak PKK Provinsi Kaltim dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia.
Mengusung tema “Dengan Semangat Hari Pangan Sedunia, Kita Tingkatkan Pemanfaatan Pangan Lokal Melalui Kreasi Menu B2SA untuk Kedaulatan Pangan Menuju Kemandirian Pangan”, ajang ini menjadi ruang inovasi bagi para peserta untuk menghadirkan sajian sehat tanpa menggunakan beras maupun terigu.
Salah satu sorotan datang dari Tim Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang berhasil meraih Juara 3 kategori Kudapan B2SA dengan inovasi berbahan dasar pisang.
Salah satu peserta dari Kukar, Ibu Vara, menyampaikan pandangannya bahwa lomba ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi upaya edukasi masyarakat akan pentingnya diversifikasi pangan.
“Program ini sangat baik untuk ketahanan pangan. Makan secukupnya harus habis dan tidak tersisa. Lewat lomba ini kami ingin menyampaikan bahwa kenyang tidak harus dari nasi. Pisang, jagung, ubi, dan bahan lokal lainnya bisa menjadi alternatif sehat. Harapannya, Gen Z bisa tertarik dan mengenal makanan sehat dari pangan lokal,” ujar vara dalam wawancara melalui via telpon (11/10) Pukul 16:30 WIB.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalimantan Timur, H. Seno Aji, dalam sambutan resminya menegaskan bahwa kemandirian pangan harus dimulai dari perubahan pola pikir masyarakat.
“Kita memiliki kekayaan pangan lokal yang melimpah,pabila diolah dengan kreatif seperti melalui kegiatan B2SA ini, maka kedaulatan pangan bukan lagi sekadar wacana,generasi muda harus diajak untuk bangga dan mencintai produk pangan lokal,” tegasnya.
Penyelenggaraan lomba ini tidak hanya menghadirkan kompetisi memasak, tetapi juga menjadi momentum strategis untuk menggerakkan kesadaran publik bahwa keberagaman pangan lokal mampu menjadi solusi ketahanan pangan nasional.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, Kalimantan Timur menunjukkan langkah nyata menuju kemandirian pangan berbasis inovasi lokal.(Yuliana W)