
Mediasiutama.com, Kutai Kartanegara – Menjelang pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-46 tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2025, Sekretaris Camat Tenggarong, Syukur Eko Budi Santoso, memastikan seluruh persiapan telah mencapai 95 persen. Hal ini disampaikan dalam wawancara di Kantor Camat Tenggarong, Kamis (23/10/2025).
“Alhamdulillah, persiapan MTQ ke-46 ini sudah hampir rampung. Pemondokan kafilah dan dewan hakim sudah final, 13 arena utama lomba juga sudah siap,” ujar Syukur Eko.
Ia menambahkan, panitia juga telah menyiapkan pembekalan bagi LO, sopir, dan panitia kecil di setiap arena, agar pelaksanaan lomba berjalan tertib dan profesional.
Salah satu hal menarik dari perhelatan MTQ tahun ini ialah kembalinya pawai ta’aruf tradisi khas MTQ yang sempat terhenti sejak masa pandemi Covid-19. “Pawai ta’aruf ini simbol syiar Islam dan kebersamaan. Tahun ini kami tampilkan kembali, bahkan ada miniatur Al-Qur’an sebagai lambang kemuliaan Al-Qur’an,” jelasnya.
Rute pawai akan menempuh jarak sekitar dua kilometer, dimulai dari area Kedaton, melewati Jalan Awang Sabrang hingga berakhir di sekitar Pos Cun Nyadin. Tak hanya peserta dari kecamatan, panitia juga melibatkan masyarakat luas agar suasana semarak dan inklusif.
Selain itu, panitia menghadirkan Hadad Alwi sebagai bintang tamu utama pada malam pembukaan di Stadion Rondong Demang. “Awalnya kami rencanakan Opick, tapi beliau sedang umrah. Alhamdulillah Hadad Alwi siap hadir dan menghibur para kafilah dan masyarakat,” kata Syukur Eko.
Menariknya, panitia juga menyiapkan 40 tenda gratis bagi pelaku UMKM, hasil kerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kukar, untuk menghidupkan ekonomi masyarakat lokal selama MTQ berlangsung.
Syukur Eko pun mengajak masyarakat Tenggarong untuk hadir dan memeriahkan pembukaan MTQ.
“Menjadi tuan rumah MTQ itu langka, mungkin baru 20 tahun lagi kita dapat giliran. Ini kesempatan berharga untuk bersama-sama mensyiarkan Al-Qur’an dan membanggakan Tenggarong,” ujarnya.
Dengan segala persiapan matang dan semangat kebersamaan, pelaksanaan MTQ ke-46 diharapkan tidak hanya menjadi ajang lomba tilawah, tetapi juga momentum memperkuat identitas religius dan sosial masyarakat Kutai Kartanegara.(Yuliana W)