November 5, 2025


Mediasiutama, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang benar. Hingga kini, tingkat kepedulian warga dinilai masih tergolong rendah, dengan angka kesadaran baru mencapai sekitar 60 persen.

Asisten II Setkab Kukar, Ahyani, mengungkapkan bahwa masih banyak warga yang belum disiplin menjaga kebersihan dan belum mengelola sampah secara tepat. Pemerintah, katanya, terus berupaya menekan kebiasaan membuang sampah sembarangan dengan mengintensifkan imbauan serta kegiatan sosialisasi di berbagai wilayah.

“Dari sudut pandang pemerintah, tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dan mengelola sampah saat ini masih sekitar 60 persen. Sampah yang masih berserakan mendorong pemerintah terus memberi imbauan dan melakukan sosialisasi,” ujar Ahyani, Selasa (30/9/2025).

Ia menegaskan bahwa peningkatan kesadaran harus dimulai dari lingkup terkecil, yaitu rumah tangga. Menurutnya, peran ibu rumah tangga menjadi kunci penting dalam membentuk kebiasaan positif terkait pengelolaan sampah di keluarga.

“Kami berharap ibu rumah tangga memulai kesadaran dengan membiasakan memilah sampah, membuangnya pada tempatnya, dan mengelolanya secara bijak,” tambahnya.

Ahyani menjelaskan, jika kebiasaan sederhana seperti memilah dan mengelola sampah dilakukan secara konsisten sejak di rumah, maka sistem pengelolaan akan menjadi lebih teratur dan efisien, mulai dari proses pemilahan hingga pembuangan akhir.

Menurutnya, perubahan perilaku ini tidak hanya berpengaruh pada kebersihan lingkungan, tetapi juga dapat mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah. Dengan demikian, sampah tidak lagi dianggap sebagai masalah, melainkan sebagai bahan yang masih memiliki potensi ekonomi.

Untuk memperkuat kesadaran tersebut, Pemkab Kukar terus menggencarkan program edukasi lingkungan dengan mendorong keberadaan bank sampah di berbagai wilayah. Bank sampah dinilai menjadi solusi praktis yang tidak hanya membantu mengurangi volume sampah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Warga dapat menukarkan sampah anorganik yang masih bernilai dengan uang atau barang, sehingga sampah tidak langsung berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Langkah ini juga membantu membangun pola pikir baru bahwa pengelolaan sampah dapat menjadi sumber pendapatan tambahan.

Selain itu, pemerintah daerah bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar terus menggelar kampanye pengurangan plastik sekali pakai. Gerakan ini dilakukan untuk menekan penggunaan plastik yang sulit terurai dan menjadi ancaman serius bagi kelestarian lingkungan.

Ahyani menilai, kampanye tersebut merupakan langkah teknis yang penting dalam mengurangi beban sampah plastik di masyarakat. Bersamaan dengan itu, DLHK Kukar juga aktif melakukan sosialisasi gerakan 3R (reduce, reuse, recycle) ke desa dan kelurahan agar masyarakat lebih memahami konsep pengelolaan sampah berkelanjutan.

Program 3R ini diharapkan dapat membangun kesadaran kolektif, sehingga warga tidak hanya membuang sampah tetapi juga mampu memanfaatkannya kembali menjadi barang berguna.

Ahyani menegaskan, kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah adalah pondasi utama untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan di Kutai Kartanegara.

“Dengan dukungan dan konsistensi semua pihak, saya optimistis perubahan nyata dalam pengelolaan sampah di Kutai Kartanegara bisa tercapai,” pungkasnya.

Adv/DLHK kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *